M. Fakhri Al-Kahfi : Seimbangkan Akademik, Organisasi, dan Prestasi
M. Fakhri Al-Kahfi, siapa yang tidak mengenal sosok satu ini. Fakhri merupakan salah satu sosok inspiratif di Program Studi Ekonomi Islam yang tidak hanya ceria dan supel, Fakhri juga merupakan mahasiswa berprestasi khususnya di bidang Debat Bahasa Arab. Sejak masuk di dunia Debat Bahasa Arab pada tahun 2016 dibawah naungan El-Markazi, hingga saat ini setidaknya ia sudah menjuarai 10 ajang Debat Bahasa Arab di tingkat nasional maupun internasional. Prestasi tersebut tidak semata-mata ia peroleh begitu saja. Namun, ia banyak belajar dari kegagalan di berapa ajang perlombaan yang pernah ia ikuti. Mahasiswa yang memiliki passion di bidang public speaking ini memilih mengembangkan passionya melalui debat dan menjadi bagian dari team Marketing & Communications (MARCOMM) FIAI. “ Debat mengakomodir passion public speaking saya dan kemampuan berfikir kritis, ikut MARCOMM FIAI juga mengasah kemampuan public speaking yang ingin terus saya kembangkan” paparnya. Menurut Fakhri, mengikuti kegiatan yang sesuai passion dan kegiatan yang sekiranya menunjang masa depan sangatlah penting, tentunya hal tersebut tetap harus disertai dengan selalu istiqomah dan pantang menyerah.
Sebagai mahasiswa yang aktif mengikuti perlombaan dan aktif di beberapa organisasi seperti El-Markazi, MARCOMM FIAI, dan menjabat sebagai ketua Departemen Keilmuan dan Penelitian FKEI, Fakhri tetap berusaha maksimal di bidang akademik. Walaupun kadang harus beberapa kali izin dalam kegiatan perkuliahan, Fakhri terus berupaya mengejar ketertinggalan agar tetap bisa seimbang dengan teman-teman yang lain dan tetap mampu mempertahankan IPK dengan predikat cumlaude. Bahkan, selain kegiatan akademik dan organisasi yang ia geluti, Fakhri masih mampu membagi waktu untuk menjadi mualim dalam kegiatan taklim di Universitas Islam Indonesia. Tips dari Fakhri untuk dapat bisa membagi waktu ialah dengan cara disiplin menyisihkan beberapa waktu tertentu untuk suatu kegiatan khusus. Misalnya, khusus 2 jam sebelum kegiatan taklim harus digunakan untuk belajar atau mengerjakan skripsi. Selain itu, Fakhri juga biasa menulis hal yang ingin dicapai dari yang terdekat mulai dari mingguan, bulanan hingga tahunan agar dapat terus fokus.
Menurut Fakhri waktu 24 jam setiap harinya yang dimiliki mahasiswa merupakan waktu yang sangat cukup untuk menyibukkan diri diberbagai kegiatan. “Yang terpenting adalah fokus, terjadwal, dan disiplin. Apablia mengikuti banyak kegiatan harus bisa berkomitmen dengan membuat skala prioritas menyesuaikan kemampuan masing-masing.” pesanya. Selain berprestasi di bidang akademik, organisasi, dan debat Bahasa Arab, Fakhri berkesempatan menjadi delegasi pertama Prodi Ekonomi Islam pada program Pre-Service Student Teacher Exchange in Shoutheast Asia (SEA-Teacher Project) 2018 di Filipina dan saat ini ia telah beberapa kali diundang untuk menjadi juri lomba Debat Bahasa Arab di berbagai Universitas.