Virtual Students Exchange

Era teknologi yang terus berkembang pesat membuat jarak tak lagi jadi alasan untuk tidak meng-upgrade kapasitas diri. Isu sosial yang begitu berkembang cepat melalui tekhnologi menjadi banyak perhatian untuk generasi masa kini. Inovasi, kolaborasi terus digencarkan sebagai wujud kepedulian dan cinta akan ilmu pengetahuan. Percaya bahwa masing-masing dan setiap dari kita memiliki potensi dan kemampuan untuk membuat dampak, sesuatu yang akan memengaruhi seseorang, keluarga, atau komunitas dan ini akan menjadi awal yang baik untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk semua.

Bersama dengan itu Program Studi Ekonomi Islam, Universitas Islam Indonesia turut berpartisapasi dalam program “International Students e-Exchange Programme 8th“ yang diselenggarakan oleh Multimedia University, Malaysia pada tanggal 8-22 November 2020 secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini diikuti oleh 387 partisipan dari 18 Universitas yang tersebar dalam 7 Negara yaitu Malaysia, Philipina, Indonesia, Thailand, India, Nepal dan Inggris.

Pada kesempatan ini Program studi Ekonomi Islam yang di Koordinatori oleh Rizki Fahmi Anfani SEI., MEI mendelegasikan 18 mahasiswa dari angkaran 2019-2017 untuk mengikuti acara International student e-Exchange. Sebelumnya para delegasi tersebut telah mengikuti seleksi internal terlebih dahulu. “Kami juga ingin memberikan delegasi terbaik. Untuk itu kami melakukan seleksi internal yang terdiri dari seleksi berkas dengan membuat video tentang social innovation, melampirkan CV, dan membuat Mottivation Letter. Peserta yang lolos berkas akan melakukan tahap wawancara, dan peserta yang lolos wawancara itulah yang akan menjadi delegasi dari prodi. Selanjutnya kita adakan briefing dan pembekalan kepada mereka. Alhamdulillah prodi sangat mendukung kegiatan ini,” jelas Dosen Program Studi Ekonomi Islam UII.

Tema program ini adalah “Membuat Dampak melalui Inovasi Sosial”, dimana fokus kegiatannya pada memberikan dampak melalui inovasi sosial. Ini adalah upaya kolaboratif untuk membina kerjasama internasional di antara mahasiswa dari seluruh dunia dalam mengatasi berbagai masalah ekonomi, sosial dan lingkungan yang dihadapi masyarakat setempat. “Program pertukaran virtual ini diharapkan akan memberikan dampak yang langgeng bagi komunitas kita dengan upaya untuk menghasilkan ide-ide inovasi sosial yang melampaui batas dan berkontribusi terhadap pencapaian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tutur Prof. Ts. Dr Gerald Goh Guan Gan, MA.,MBIT selaku Dekan Fakultas Bisnis, MMU.

Program ini menampilkan sesi bincang-bincang ahli, diskusi panel dan kerja kelompok untuk menghasilkan inovasi sosial berkelanjutan yang akan berdampak pada komunitas. Rangkaian acaranya antara lain adalah Diskusi, pertukaran budaya seperti mengenalkan makanan, budaya antar daerah, Challange, dan Social Innovation Project. Menariknya semua kegiatan ini diisi oleh pemateri yang ahli di bidangnya dari perwakilan berbagai universitas.

Delapan belas delegasi dari UII menceritakan pengalamannya yang menarik saat mengikuti program exchange ini. “Teman-Teman dari negara lain seperti India sangat rajin membaca dan berdiskusi panas, untuk memahami aksen bahasa Inggris orang india itu juga cukup susah,” ungkap Husain dan Cici delegasi UII. Selain itu para delegasi juga berhasil membawa nama harum bagi UII dengan lolosnya Anggah dan Nabila yang masuk ke dalam 10 besar dari 75 tim dalam Social Innovation Project. “Alhamdulillah saya dan tim berhasil masuk top 10 Sosial Inovation Project yang akan mempresentasikan inovasi kami sekaligus menjadi finalis pada acara International Business Sosial Innovation (IBSI) MMU. Kegiatan ini merupakan adu ide sosial terbaik yg bisa dijalankan. Ide tim kami terkait permasalahan sampah, yaitu dengan membuat bank sampah baik organik maupun anorganik. lalu 50% sampah tersebut akan di kirim ke perusahaan dan 50% nya lagi kita buat kerajinan,” tutur  Anggah (Leader Delegasi UII).

Anggah dan 17 teman lainnya mengaku sangat bangga karena menjadi delegasi dari Prodi Ekonomi Islam UII dan mendapatkan banyak pengalaman juga pelajaran dari kegiatan e-exchange ini. Akhirnya ke-delepan belas delegasi UII untuk meneruskan impact program e-exchange mereka melanjutkan membuat kelas sharing session yang dikoordinatori oleh Rizki Fahmi Anfanni. Harapannya agar kebaikan dan kebermanfaatan selama kegiatan kemarin akan berlanjut terus.

Virtual Student Exchange

BBM 7 : Virtual Student Exchange

Sebagai mahasiswa yang haus akan ilmu dan pengalaman, tentunya ia akan selalu memanfaatkan setiap peluang yang datang. Begitu juga dengan Anggah pada 8-22 November 2020 lalu dia baru saja mengikuti kegiatan Virtual Student Exchange yang di ikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai negara. 

Anggah mengaku ketika tau informasi tentang Virtual Studex itu dia langsung mengajak teman-temannya untuk mengikutinya. “Persiapan untuk mengikuti kegiatan ini cukup menantang, karena kita harus punya referensi bacaan tentang social Innovation, membuat video, CV juga Mottivation Letter untuk proses seleksinya. Lalu ada tahap wawancara. Untungnya Prodi mendukung penuh kegiatan ini Mas, “ ungkap Anggah dalam acara BBM (Bincang Bareng Mahasiswa) bersama M. Rizal Nasrullah pada Sabtu, 11 November 2020 melalui live Instagram ekonomiislam_uii.  

Kegiatan Virtual Students Exchange ini diselenggarakan oleh Multimedia Malaysia University (MMU) dengan melibatkan  400 Mahasiswa dari 18 Universitas dan 8 Negara selama 15 hari. “Kegiatannya variatif sekali Mas. Ada diskusi, kuliah biasa, pertukaran budaya, mengenalkan makanan, budaya antar daerah dan di puncak acara ada Social Innovation Project, “ jelas Mahasiswa Ekonomi Islam Angkatan 2017.

Lebih lanjut Anggah menceritakan pengalamannya bersama teman-teman dari negara lain yang menarik, seperti temannya dari India yang rajin sekali membaca. berdiskusi dengan kritis, meski untuk memahami aksen bahasa Inggris orang india itu cukup susah namun kerennya Anggah sebagai ketua tim berhasil membawa timnya masuk 10 besar dari 75 tim dalam Social Innovation Project. “ Kegiatan ini merupakan adu ide sosial terbaik yg bisa dijalankan. Ide tim kami terkait permasalahan sampah, yaitu dengan membuat bank sampah baik organik maupun anorganik. lalu 50% sampah tersebut akan di kirim ke perusahaan dan 50% nya lagi kita buat kerajinan Mas,” tuturnya. 

Anggah dan 17 teman lainnya dari prodi Ekonomi Islam berhasil mengharumkan nama UII di kancah Internasional. Dia berpesan “Secarik kertas yg didapat setalah kuliah akan hangus dan terbakar tapi karakater yang dibentuk selama kuliah itu yang akan jadi modal menjalani kehidupan setelah kuliah, “ katanya. Dia berharap teman-teman lainnya agar dapat memanfaatkan waktu selama menjadi mahasiswa dengan mengikuti kegiatan yang dapat menambah pengalamannya.