Tips Meraih Malam Lailatul Qadar

Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang mulia, dimana didalamnya terdapat peristiwa yang luar biasa yakni salah satunya adalah malam lailatul qadar. Secara bahasa, lailatul qadar berarti malam ketetapan. Menurut Dr Ahmad Thayyib (Grand Syekh Al Azhar) bahwa lailatul qadar dapat dimaknai dengan berbagai penafsiran, diantaranya sebagai malam yang dipenuhi dengan ampunan Allah SWT, pada malam ini amalan-amalan umat muslim diterima disisi-Nya, mereka dibebaskan dari api neraka, ibadah yang dilakukan pada malam tersebut lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan, pada malam lailatul qadar para malaikat diperintahkan turun ke bumi untuk mengucapkan salam kepada orang-orang mukmin yang mau berpuasa dan memintakan ampunan kepada Allah SWT untuk mereka.

Masjid Ulil Albab, Kampus Terpadu UII

Demikianlah betapa mulianya lailatul qadar yang hanya disiapkan oleh Allah SWT khusus pada bulan Ramadhan, dalam beberapa hadist malam ini terletak pada 10 hari terakhir pada bulan ramadhan, dan tidak ada yang tahu di malam yang mana ia akan datang. Diantara berbagai banyak informasi mengenai malam lailatul qadar hal yang terpenting adalah kita tidak boleh menyia-nyiakannya dengan bermalas-malasan, tetapi sebaliknya kita tingkatkan semua ibadah kita demi meraih malam yang lebih baik dari pada seribu bulan itu.

Tidak ada yang tahu dengan pasti terkait ciri-ciri datangnya malam lailatul qadar. Hal tersebut merupakan kehendak Allah SWT. Namun, dalam beberapa hadist disebutkan sebagian tanda-tanda yang terjadi ketika malam lailatul qadar itu datang, diantaranya:

Terkhusus malam Lailatul Qadar sendiri, Rasulullah SAW bersabda: “Carilah Lailatul qadar (di malam-malam  ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,” (H.R. Bukhari).

Ubay bin Ka’ab RA, Rasulullah SAW bersabda: Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan,” (HR. Muslim)

Dalam meraih malam lailatul qadar, ada beberapa arahan dari para ulama terkait amalan-amalan yang harus ditingkatkan, beberapa perbuatan yang dianjurkan yaitu kita hendaknya berusaha untuk beribadah, menambah amal-amal kebaikan baik itu shalat, istighfar (meminta ampunan), membaca Al-Qur’an, maupun meminta rahmat dari Allah swt., karena Allah SWT akan menerima semua amal di malam ini yang tidak akan diterima di malam-malam lainnya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasul, andaikan aku bertemu lailatul qadar, do’a apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab:

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni

Yang artinya: “Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku” (HR. Ibnu Majah)

 

Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk meraih malam lailatul qadar. (Aamiin)

 

Sumber Pemateri: Rheyza Virgiawan, Lc., M.E.

 

Ilham Febryan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Raih Best Paper Dalam Ekspedisi Budaya Bromo 2022

Ilham Febryan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Raih Best Paper Dalam Ekspedisi Budaya Bromo 2022

Pada tanggal 13 Maret hingga 19 Maret 2022 lalu, Ilham Febryan mahasiswa program studi Ekonomi Islam angkatan 2019 Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih best paper dalam Ekspedisi Budaya Bromo yang dilaksanakan di desa Wonokitri, kecamatan Tosari, kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

 

Relawan Swadaya Nusantara (RESWARA) adalah lembaga kepemudaan nonpemerintah yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Selain itu, RESWARA juga merupakan wadah bagi pemuda pemudi Indonesia untuk meningkatkan kapabilitas diri, kreativitas, kerjasama serta memberikan dedikasi terbaik dalam membangun negeri dengan pendidikan, kesehatan, ekonomi pariwisata dan lingkungan sosial.

 

Seluruh delegasi yang mengikuti program Ekspedisi Budaya Bromo dibagi kedalam 4 divisi yakni divisi pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi pariwisata, dimana setiap masing-masing divisi diisi oleh 6 orang (delegasi). Dalam kegiatan ini, Ilham Febryan dan timnya yang berjumlah 6 orang masuk dalam divisi ekonomi dan pariwisata. Adapun tim yang berkolaborasi dengan Ilham Febryan berasal dari Universitas Negeri Semarang, Universitas Pendidikan Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh November, UPN Yogyakarta, Universitas Pertamina dan Universitas Negeri Makassar.

 

Dalam divisi ekonomi dan pariwisata, Ilham Febryan dan timnya memiliki empat program kerja. Pertama, sosialisasi sadar wisata. Pada program ini dilakukan sosialisasi terkait pentingnya pengembangan wisata setempat guna menambah pendapatan juga eksplorasi wisata. Kedua, promosi wisata. Pada program ini dilakukan sosialisasi dan edukasi mengenai bagaimana cara membranding wisata dengan menggunakan sosial media, dan membuat video keindahan desa wonokitri. Ketiga, kreasi olah pangan desa. Pada program ini dilakukan pelatihan kepada masyarakat untuk memanfaatkan dan mengelola potensi sumber daya di wilayah setempat agar bisa bernilai secara ekonomis. Keempat pelatihan dan penyuluhan UMKM. Pada program ini dilakukan pelatihan kepada masyarakat dalam pengembangan UMKM, baik dari cara membranding suatu produk dan memasarkan produk UMKM dengan memanfaatkan seluruh teknologi dan media sosial yang ada.

 

Berdasarkan program kerja Ilham Febryan dan timnya tersebut, maka ia berinisiatif untuk mengangkat judul paper “Hasil Bumi Desa Wonokitri”.  Desa Wonokitri adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan tepatnya di dataran tinggi pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur. Desa tersebut merupakan salah satu desa yang masih dengan teguh mempertahankan kebudayaan lokal daerah Tengger.  Selain itu wisata yang indah dan hasil bumi yang melimpah membuat desa Wonokitri memiliki peluang untuk mengembangkan usahanya.

 

Dari capaiannya tersebut, Ilham Febryan mengaku sangat bersyukur dan bangga. “Alhamdulillah, terima kasih banyak saya ucapkan kepada teman-teman Ekonomi Islam UII atas dukungan dan doanya, keberhasilan saya tersebut tiada kata lain selain bersyukur kepada Allah ta’ala yang telah memberikan nikmat yang besar ini,” Kata Ilham Febryan (Senin, 17/04).

Sosialisasi Petunjuk Teknis Pengurusan Tugas Akhir Penelitian, Perintisan Bisnis dan Pengabdian Masyarakat

Sosialisasi Petunjuk Teknis Pengurusan Tugas Akhir Penelitian, Perintisan Bisnis dan Pengabdian Masyarakat

Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Public Hearing pada jumat tanggal 1 April 2022, dimana Public Hearing kali ini diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting dengan topik Sosialisasi Petunjuk Teknis Pengurusan Tugas Akhir Penelitian, Perintisan Bisnis dan Pengabdian Masyarakat.

Public Hearing ini disampaikan oleh Bapak Muhammad Iqbal, SEI., M.S.I., dan didampingi Ibu Soya Sobaya, SEI., M.M., juga dihadiri oleh jajaran akademik beserta dosen pengajar dan mahasiswa ekonomi Islam yang sudah atau akan mengambil tugas akhir.

Pada dasarnya Public Hearing dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa prodi ekonomi Islam mengenai teknis penjaluran tugas akhir, dimana mulai tahun 2022, skema kelulusan untuk program studi ekonomi Islam terdiri dari tiga penjaluran tugas akhir yakni tugas akhir berbasis penelitian (skripsi), tugas akhir berbasis perintisan bisnis dan tugas akhir berbasis pengabdian masyarakat.

“Di mata kuliah MBKM ini, kita diberikan banyak keleluasaan untuk memilih sesuai dengan minat masing-masing baik dari minat bidang ilmu juga minat untuk projek tugas akhir. Terdapat tiga pilihan penjaluran tugas akhir, ada penelitian, perintisan bisnis dan pengabdian masyarakat sesuai dengan target CPL kita yakni peneliti, praktisi dan wirausahawan muslim sehingga dapat mengasah kompetensi dibidang masing-masing,” kata Ibu Soya Sobaya, SEI., M.M. dalam zoom meeting (Jumat, 01/04).

Bapak Muhammad Iqbal, SEI., M.S.I. juga menyampaikan bahwa secara garis besar, terdapat empat tahapan pengurusan tugas akhir yakni tahap pengajuan judul, tahap pelaksanaan seminar proposal, tahap bimbingan dan tahap diseminasi atau sidang munaqosah. “Pada tahap pertama, pengajuan judul tugas akhir. Pada tahap ini mahasiswa diwajibkan sudah key in mata kuliah seminar ekonomi Islam dan tugas akhir. Kemudian, setelah melakukan key ini, maka mahasiswa mempersiapkan usulan atau konsep tugas akhir untuk diisikan melalui link pengajuan judul. Adapun dalam pengajuan judul khusus untuk pengajuan judul skripsi maka hanya dapat dilakukan secara pribadi atau individu. Sedangkan untuk pengajuan judul tugas akhir perintisan bisnis dan pengabdian masyarakat, maka diusulkan oleh mahasiswa secara berkelompok 3-5 orang dengan output laporan tugas akhir perindividu. Proses selanjutnya yakni proses review usulan judul dan proposal oleh admin. Proses review ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 pekan. Setelah proses review selesai maka hasil pengumuman dapat diakses melalui website ekonomi Islam dengan masuk pada akun masing-masing.

Pada tahap kedua, pelaksanaan seminar proposal. Pada tahap ini mahasiswa yang mendapat persetujuan usulan judul dan dosen pembimbing tugas akhir, maka mahasiswa melakukan pembayaran bimbingan dan mencetak kartu bimbingan tugas akhir di divisi akademik. Kemudian mahasiswa melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dalam penyusunan proposal skripsi hingga mendapatkan persetujuan untuk diseminarkan secara kolektif sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh program studi. Penyusunan proposal tersebut juga mengikuti panduan penyusunan tugas akhir yang dapat di unduh sesuai dengan tugas akhir masing-masing. Mahasiswa yang sudah mendapatkan persetujuan dan  jadwal seminar proposal maka mahasiswa wajib mengundang 5 mahasiswa sebagai audien.

Pada tahap ketiga, bimbingan tugas akhir. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini yakni Mahasiswa yang sudah mendapatkan persetujuan atas revisi proposalnya maka akan melanjutkan pada proses pelaksanaan tugas akhir penelitian atau pengabdian masyarakat atau perintisan bisnis dalam penyusunan tugas akhir. Bimbingan yang dilakukan dengan minimal 8 kali pertemuan dengan minimal 3 bulan. Selanjutnya mendapatkan persetujuan untuk diusulkan pada tahap selanjutnya.

Pada tahap keempat, diseminasi atau sidang munaqosah. Pada tahap ini mahasiswa harus sudah tutup teori dan melakukan key-in diseminasi tugas akhir. Selanjutnya pelaksanaan munaqosah dilakukan secara individu dengan melengkapi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mahasiswa yang telah selesai mengikuti sidang munaqosah, maka akan diberikan waktu untuk revisi 1 pekan.” Kata Bapak Muhammad Iqbal, SEI., M.S.I. dalam zoom meeting (Jumat, 01/04).

Informasi lebih lengkap, silahkan klik link dibawah ini:

  1. Link Juknis TA
  2. Link pengajuan judul TA
  3. Link panduan proposal tugas akhir penelitian
  4. Link panduan proposal tugas akhir pengabdian masyarakat
  5. Link panduan proposal tugas akhir perintisan bisnis

 

 

Hal-Hal Yang Perlu Dipersiapkan Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Bulan suci ramadhan disebut sebagai bulan yang mulia dan merupakan bulan yang sangat ditunggu kedatangannya oleh kaum muslim mengingat datangnya bulan ramadhan hanya sekali dalam satu tahun. Banyak hal yang menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang mulia, di antaranya adalah bulan pengampunan dosa, dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka, dilipatgandakannya pahala-pahala ibadah, terbuka kesempatan untuk meraih lailatul qadr, dan kemulian lainnya. Dengan melimpahnya keutamaan bulan Ramadhan, datangnya bulan Ramadhan sudah seharusnya menjadi kabar gembira buat kita semua sekaligus menjadi motivasi agar kita tidak menyia-nyiakannya.

Dalam sebuah riwayat hadis dinyatakan bahwa ketika datang bulan Ramadhan, Rasulullah saw. menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya. Beliau saw. berkata: “Ramadhan telah mendatangi kalian. Bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa. Pada bulan ini  pintu langit dibuka, pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka terhalangi dari kebaikan.” (HR. Ahmad)

Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Hal pertama yang harus hadir dalam diri adalah rasa syukur kepada Allah bahwa kita masih diberi kesempatan sekali lagi untuk bisa merasakan manisnya beribadah di bulan Ramadhan. Hal kedua adalah niat dan tekad yang kuat untuk bisa memaksimalkan ibadah serta kesadaran bahwa Ramadhan hanya sebentar, oleh karenanya tidak elok ketika kita hanya rajin di awal namun menyia-nyiakannya setelah beberapa hari berlalu. Selain itu, setiap muslim seyogyanya melengkapi dirinya dengan ilmu terutama tentang fiqh Ramadhan untuk menyempurnakan setiap ibadah yang dilakukannya. Sebagai tambahan, akan lebih baik lagi kalau setiap muslim punya rencana dan target agar pelaksanaan ibadah Ramadhan lebih teratur.

Doa untuk menyambut bulan suci ramadhan

Selain doa yang biasa kita ucapkan sejak bulan rajab, yaitu:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”

 

Bisa juga membaca seperti bacaan doa para sahabat, yaitu:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.”

 

Sumber Pemateri: Sofwan Hadikusuma, Lc., M.E