Cilok Mang Kriwil : Implementasi Permagangan Prodi Ekonomi Islam
Ditengah ketatnya persaingan dalam mencari lapangan pekerjaan, Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta berhasil mencetak generasi wirausahawan muda yang islami melalui program PKL. Adapun Syukron Ma’sum mahasiswa konsentrasi Bisnis Islam (K3) angkatan 2015 PSEI yang telah mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan dan selama PKL kepada dunia nyata. Mahasiswa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut merintis usaha “Cilok Mang Kriwil” yang biasa ia jajakan di jalan belakang FMIPA UII. Inspirasi Syukron untuk merintis bisnisnya bermula dari pengalamannya melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Kepurun Pawana Indonesia yang merupakan pabrik penggilingan bakso. Bermodalkan keinginan untuk meringankan beban orang tua dan mengembangkan passion yang ada dalam dirinya, Syukron memulai usahanya seorang diri dengan dibantu pinjaman modal awal dari kakaknya. Karena ia sudah menginjak semester akhir dan sudah tidak ada jadwal perkuliahan, ia dapat leluasa berjualan mulai dari bakda dzuhur hingga menginjak waktu maghrib.
Bumbu dan saus biasa ia racik sendiri di kontrakannya, sedangkan untuk produksi bakso cilok ia masih mengambil daging dikokasi permaganganya. Hal tersebut terkadang menjadi kendala baginya, karena harus menyesuaikan dengan jam kantor yangmana apabila pabrik libur, ia juga tidak dapat berjualan. Syukron berharap kedepanya ia mampu mememiliki mesin cetak sehingga mampu untuk memproduksi bakso sendiri dan membangun usahanya lebih berkembang. Lebih jauh lagi ia berharap kedepanya usaha ciloknya tidak akan hanya berhenti bermafaat untuk dirinya sendiri, namun juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. “Semoga kedepanya lebih berkembang, bisa punya gerobak lebih banyak agar bisa jadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat” paparnya. Usaha Syukron dalam mengimplementasikan ilmu yang ia dapatkan dari tempat permaganganya diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi mahasiswa Prodi Ekonomi Islam lainya untuk berani memulai bisnis seperti Syukron.