Partisipasi Internasional: Kaprodi Ekonomi Islam UII (Rheyza Virgiawan LC., ME,) Sampaikan Pemikiran di Kazakhstan

International Scientific-practical Conference Religious Discourse in Cyberspace Participant

Yogyakarta (EKIS NEWS)Ketua Program Studi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia (UII), Bapak Rheyza Virgiawan LC., ME, baru saja kembali dari konferensi internasional sebagai Invited Speaker di “International Scientific-practical Conference Religious Discourse in Cyberspace: Challenges and Solution” yang berlangsung dari 23–25 Mei 2024 – Kazakhstan, Konferensi ini merupakan ajang penting untuk pertukaran ilmu dan kerjasama internasional.

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh NMU Mubarok University, bekerja sama dengan Kementerian Teknologi Kazakhstan dan beberapa mitra International, termasuk Universitas Islam Indonesia. Selain itu, acara ini dihadiri oleh beberapa negara seperti Malaysia, Rusia, USA, Mesir, dan negara lainnya, salah satu keynote speaker yaitu Wakil Rektor dari Al-Azhar University Cairo.

Partisipasi Pak Rheyza tidak hanya berarti bagi dirinya secara pribadi tetapi juga bagi Prodi Ekonomi Islam UII. Sebagai satu-satunya universitas dari Indonesia yang diundang, keterlibatan ini menegaskan peran penting UII dalam diskursus global mengenai ekonomi dan pengembangan nilai-nilai religius. Ini juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dengan institusi internasional, yang dapat memperluas jaringan dan meningkatkan reputasi universitas.

Pak Rheyza juga menyoroti pentingnya tema konferensi yang membahas tentang agama dan ruang digital. Topik ini menekankan bagaimana agama, yang sering kali dianggap terpisah dari perkembangan teknologi, dapat berperan dalam membentuk dan mengarahkan perkembangan digitalisasi, terutama dalam bidang keuangan.

Lebih lanjut, Pak Rheyza menekankan bahwa partisipasi dalam konferensi ini menunjukkan bahwa Prodi Ekonomi Islam UII tidak hanya bisa berkutat di dalam negeri tetapi juga aktif berkontribusi di forum internasional. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan reputasi dan daya saing prodi di tingkat global.

                       Ketua Program Studi Ekonomi Islam                           Rheyza Virgiawan LC., ME,

Pak Rheyza Virgiawan diundang sebagai pembicara setelah mengajukan paper yang relevan dengan tema konferensi. Topik yang diangkatnya adalah “Syariah Equity Crowdfunding”, yang membahas bagaimana digitalisasi keuangan dapat memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pendekatan berbasis syariah. Hal ini sangat relevan dengan tema utama konferensi, yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan teknologi digital.

Selain itu, Pak Rheyza berbagi pengalaman berharga di mana ia mendapat kesempatan untuk bertukar pikiran dengan pakar dari berbagai negara tentang pandangan mereka terhadap hubungan antara agama dan digitalisasi. Diskusi-diskusi tersebut membuka wawasan baru dan memperkaya pemahamannya tentang bagaimana nilai-nilai religius dapat diintegrasikan dengan perkembangan teknologi modern.

“Salah satu hal yang paling berkesan adalah melihat bagaimana para pembicara dari Amerika Serikat, Malaysia, dan negara-negara lain memandang integrasi antara agama dan teknologi. Ini adalah kesempatan langka yang memberikan banyak pelajaran berharga,” ungkap Pak Rheyza.

Meskipun pengalaman di Kazakhstan sangat berharga, Pak Rheyza juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya dan pola pikir masyarakat setempat. Namun, karena latar belakang Timur Tengah yang kuat serta kemampuan berbahasa Arab yang fasih, sangat membantunya dalam berkomunikasi dengan lancar sehingga dapat menyampaikan materi di konferensi lewat bahasa Inggris dan bahasa Arab dengan baik.

Selain itu, waktu yang singkat di Kazakhstan menjadi tantangan tersendiri. Dengan jadwal yang padat, Pak Rheyza harus memanfaatkan setiap momen untuk berpartisipasi aktif dalam konferensi dan menjalin jaringan dengan peserta lain.

Terakhir, Pak Rheyza menambahkan bahwa Prodi Ekonomi Islam UII baru saja mendapatkan Sertifikasi Unggul, yang salah satu kriteria utamanya adalah berorientasi internasional. Pak Rheyza berharap bahwa kehadiran prodi di forum internasional seperti ini akan semakin sering terjadi di masa depan. Ia ingin mendorong mahasiswa dan dosen untuk lebih berani mengambil peluang di kancah internasional baik untuk magang, penelitian, atau studi lanjut. Menurutnya, banyak alumni UII yang telah berhasil di luar negeri, dan hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa UII memiliki potensi besar untuk berkontribusi di tingkat global.

Sebagai Kaprodi Pak Rheyza menyampaikan pesan

“Kita harus mulai berpikir global dan tidak hanya terpaku pada skala regional atau nasional. Mahasiswa dan dosen harus berani untuk mengambil tantangan, Jangan takut untuk mencoba dan berkontribusi di tingkat internasional. Banyak peluang yang bisa diambil, mulai dari magang, menulis di jurnal internasional, hingga mengikuti kegiatan volunteer inetrnational. Semua ini akan membantu kita untuk berkembang dan berprestasi,” tegas Pak Rheyza.

Temukan informasi menarik lainnya dengan mengunjungi https://islamic-economics.uii.ac.id/

“Mahasiswa EKIS UII kembali juarai MHQ Nasional”

Prestasi Mahasiswa

YOGYAKARTA (EKIS News) – Prestasi gemilang kembali diraih oleh Tara, mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam (EKIS) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII). Tara berhasil meraih posisi kesatu pada Ramadhan Fest Vokasi 2024, sebuah kompetisi Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 7 Ramadhan 1445 H/18 Maret 2024 lalu.

Tara menunjukkan antusiasme dan dedikasi luar biasa dalam perjalanan menuju kesuksesan. Menurutnya, kesuksesan bukan sekadar meraih kemenangan, melainkan sebuah perjalanan peningkatan diri yang didorong oleh tekad untuk terus berbuat positif dan menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tara meyakini bahwa sukses akan mengikuti seiring berjalan waktu, didukung oleh berkah dari Allah atas niat dan usaha yang baik.

Tara aktif mengikuti berbagai lomba sejak SD, SMP, hingga SMA, dan kini di tingkat universitas. Setiap langkahnya memerlukan persiapan matang, termasuk menjaga kualitas spiritual dengan konsistensi mengaji Al-Qur’an dan murojaah. Tara menggunakan berbagai metode untuk menghafal, seperti meminta teman-temannya menguji hafalannya dan memanfaatkan video di YouTube untuk meningkatkan ingatannya.

Perjalanan Tara tidak selalu mulus. Dia menghadapi berbagai tantangan, terutama mental, ketika hasil tidak sesuai harapan. Namun, dukungan dari komunitas seperti El-Markazi dan Hawasi memberinya kekuatan untuk terus maju. El-Markazi berfokus pada pengembangan potensi dalam bahasa Arab, Inggris, dan agama, sementara Hawasi berfokus pada pengembangan hafalan Al-Qur’an.

Tara merasa bergabung dengan komunitas El-Markazi dan Hawasi memberikan banyak dampak positif. “Senang banget bisa ikut komunitas bergengsi di UII seperti El-Markazi dan Hawasi. Di sana saya dapat banyak teman sefrekuensi, bisa saling support, dan dikenal banyak orang kalau juara. Itu juga yang menjadi dorongan agar saya menjadi juara,” ungkap Tara.

Tara juga menegaskan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.

“It’s might be hard, but it’s worth it. Ingat ! Kesempatan tidak akan datang dua kali, maka jangan sia-siakan setiap peluang yang ada. Kita tidak akan pernah tahu apa yang bisa kita capai jika tidak mencobanya,” pesannya.

Dengan semangat yang semakin berkobar dan keinginan yang kuat untuk terus berkembang, Tara dan anggota El-Markazi lainnya terus berprestasi di berbagai kompetisi, membawa nama baik UII dan menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berusaha meraih kesuksesan dengan penuh dedikasi dan keyakinan.

Temukan Prestasi lainnya di halaman https://islamic-economic.uii.ac.id 

Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf

Ekis News, "Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf"

Seminar Nasional & MOU, Mei 2024

Yogyakarta, 30 Mei 2024 –  Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia mengadakan seminar nasional yang bertajuk “Peluang Serta Tantangan Sistem Ekonomi dan Keuangan Syariah di Era Global” Penguatan Keuangan Sosial Islam Melalui Wakaf. Tak hanya itu, acara ini juga menjadi saksi penandatanganan MOU yang strategis, untuk memperkuat komitmen dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister dan Program Doktor Hukum Islam Jurusan Studi Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia. Seminar ini menghadirkan Dr. Siti Achiria, SE., MM, atau yang kerap dipanggil Dr. Achi merupakan dosen dari Program Studi Ekonomi Islam UII sebagai pembicara. Dengan keahlian dan pengalaman yang luas,  Dr. Achi berbagi wawasan mendalam mengenai perkembangan dan tantangan yang dihadapi oleh sistem ekonomi dan keuangan syariah di era modern ini. Dr. Achi, yang telah lama berkecimpung di dunia akademik dan penelitian, memaparkan materi yang komprehensif tentang bagaimana ekonomi syariah dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional dan global.

Seminar Nasional & MOU

Dr. Siti Achiria SE., MM, & Martini Dwi Pusparini, SHI., MSI

Menyoroti Peluang Potensi Ekonomi Syariah

Dalam paparannya, Dr. Achi menekankan bahwa ekonomi syariah memiliki potensi besar yang belum  sepenuhnya dimanfaatkan. “Dengan jumlah penduduk Muslim yang besar dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ekonomi berbasis syariah, kita memiliki peluang emas untuk mengembangkan sektor ini lebih lanjut,” jelas Dr. Achi. Ia mengungkapkan bahwa ekonomi syariah bukan hanya tentang keuangan, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan seperti makanan, farmasi, kosmetik, dan pariwisata halal yang kini sedang naik daun.

Indonesia sendiri telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal pengelolaan keuangan syariah. Dr. Siti menyebutkan bahwa aset keuangan syariah global telah mencapai US$4,5 triliun pada tahun 2023, meningkat 11% dari tahun sebelumnya. “Ini menandakan bahwa minat terhadap keuangan syariah terus meningkat, tidak hanya di kalangan masyarakat Muslim, tetapi juga di kalangan non-Muslim yang mencari alternatif sistem keuangan yang lebih adil dan transparan,” paparnya dengan penuh antusias.

Peningkatan Indeks Wakaf Nasional (IWN)

Dalam seminar tersebut, Dr. Achi juga menyoroti peningkatan Indeks Wakaf Nasional (IWN) Indonesia yang mengalami kenaikan sebesar 9,85% dari 0,274 pada tahun 2022 menjadi 0,301 pada tahun 2023. Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pengelolaan wakaf oleh nazhir, baik dari organisasi maupun perseorangan. Ini adalah kabar baik bagi kita semua karena wakaf bisa menjadi salah satu pilar penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, kata Dr. Achi.

Lembaga Wakaf Uang UNISIA-YBW UII juga turut berperan aktif dalam upaya ini. Dengan terdaftarnya sebagai Nazhir Wakaf Uang di Badan Wakaf Indonesia, lembaga ini berkomitmen untuk mengelola wakaf dengan lebih profesional dan transparan.

Tantangan di Era Global

Namun, di balik peluang besar tersebut, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Dr. Siti menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, praktisi, dan akademisi untuk membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan dan berdampak sosial Salah satu tantangan utama adalah rendahnya literasi dan kesadaran masyarakat mengenai produk halal dan keuangan syariah. Selain itu, regulasi yang belum memadai serta interlinkage antara industri halal dan keuangan syariah juga menjadi kendala yang harus segera diatasi.

“Ekonomi syariah bukan hanya tentang sistem alternatif, tetapi harus menjadi bagian integral dari perekonomian nasional yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” tegas Dr. Siti.

Kerjasama dan Penguatan Industri Halal
Selain seminar, acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan MOU antara fakultas dan beberapa lembaga terkait, yang diharapkan dapat mendorong pengembangan industri halal di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan mampu menciptakan regulasi yang mendukung serta menyelaraskan upaya pengembangan ekonomi syariah di berbagai sektor.

Selain itu, Martini Dwi Pusparini, SHI., MSI, Dosen Program Studi Ekonomi Islam UII yang juga bertindak  sebagai moderator menambahkan, peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai ekonomi syariah harus dimulai dari lingkungan akademis.

“Kami berharap melalui acara seperti ini, mahasiswa dan masyarakat dapat lebih mengenal dan mengapresiasi pentingnya ekonomi syariah dalam kehidupan kita,” ujarnya.

Di penghujung acara, Dr. Achi mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mengembangkan ekonomi syariah yang tidak hanya bertujuan mencapai kesejahteraan duniawi, tetapi juga kebahagiaan di akhirat (falah). “Mari kita bersama-sama membangun ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Dengan berakhirnya seminar ini, pihak-pihak terkait berharap agar dapat terus menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk aktif berperan dalam pengembangan ekonomi syariah yang lebih baik di masa depan.

Kungjungi halaman website https://islamic-economics.uii.ac.id/ untuk informasi lainnnya !! dan https://www.uii.ac.id/ untuk lebih lengkapnya !!

Prospek Kerja Alumni Ekonomi Islam

Prosfek Kerja PSEI

Prosfek Kerja Alumni Ekonomi Islam, Kisah Titania di Industri Pendidikan

Kebanyakan Masyarakat sudah cukup familiar dengan istilah ekonomi islam atau ekonomi syariah, dimana bidang ini sudah berkembang serta diminati dalam lingkup masyarakat. Namun yang menjadi tantangan saat ini adalah, masih ada beberapa kelompok masyarakat yang bertanya soal prosfek karir sebagai alumni Ekonomi Islam. Untuk semakin menipisnya kegalauan itu, Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Islam Indonesia (UII) memperkenalkan salah satu alumni yang berhasil mencapai prestasi didunia Pendidikan.
Siapa sih Alumni PSEI ini ?
Yuk, Simak lebih lanjut !

Mengenal Kak Titania
Titania Mukti, gadis kelahiran Cilacap ini akrab dipanggil dengan Titan, Ia merupakan alumni Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan tahun 2016. Setelah menyelesaikan studi sarjananya, Titan melanjutkan ke jenjang magister di universitas yang sama dengan mengambil Magister Studi Islam UII. Selama menjadi mahasiswa, Titan dikenal aktif dan pernah menjabat sebagai asisten dosen serta lulus dengan predikat camlaude dan meraih pin emas pada wisuda periode V 2019/2020.

Karir Titania Saat Ini
Saat ini, Titan berprofesi sebagai dosen Ekonomi Syariah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang merupakan profesi utama di antara profesi lainnya yang sedang ia jalani. Dalam wawancaranya, Titan menjelaskan bahwa meskipun terdapat sedikit perbedaan antara Ekonomi Islam dan Ekonomi Syariah dalam mata kuliah yang dia ampu, hal ini tidak menjadi kendala baginya. Menurutnya, Ekonomi Islam lebih bersifat umum, sedangkan Ekonomi Syariah lebih spesifik dan condong ke konvensional. Menariknya, dosen bukanlah mimpi utama Titan. Awalnya, tujuan Titan masih abstrak dan dia pernah ingin menjadi praktisi di bidang keuangan. Sebelum menjadi dosen, ia mengaku sempat bekerja sebagai Corporate Strategy & Finance di Platform Ruang Guru. Namun, ia menemukan passion-nya dalam mengajar dan berinteraksi dengan generasi muda, yang akhirnya mengarahkan dirinya ke karir saat ini.

Prospek Kerja Alumni PSEI UII
Dalam wawancara, Titan menyebutkan bahwa prospek kerja alumni PSEI UII sangat luas dan menjanjikan. Bahkan banyak teman seangkatan Titan yang telah sukses di berbagai bidang, seperti di Pemerintahan, Perusahaan milik negara, Perbankan, dan UMKM. Contohnya seperti bekerja di BUMN, DPR RI, Mahkamah Agung, pemilik usaha dan posisi-posisi penting di perbankan. Hal ini membuktikan bahwa lulusan Ekonomi Islam memiliki peluang yang tidak terbatas. Titan menambahkan

“Jangan pernah berpikir bahwa Ekonomi Islam itu adalah jurusan yang salah. Untuk teman teman, saya sarankan untuk lebih banyak mengeksplor diri, karena jurusan ini meskipun masih relatif berkembang tetapi memiliki potensi yang sangat besar. Menurut saya, prospek kerja Ekonomi Islam itu sangat luas dan menjanjikan, karena setiap membutuhkan sektor perhitungan ekonomi, sehingga lulusan Ekonomi Islam bisa masuk ke berbagai lini pekerjaan”. pesan Titan

Cerita dari wawancara Titan ini adalah bukti nyata bahwa dengan semangat dan dedikasi, lulusan Ekonomi Islam dapat meraih kesuksesan di berbagai bidang. Jadi, jika kamu adalah mahasiswa Ekonomi Islam dan masih khawatir dan mempertimbangkan jurusan ini, percayalah bahwa prospek karir yang menantimu sangatlah cerah. “Berani bermimpi, berani beraksi, dan dunia akan terbuka untuk menanti!!!”

Kenal lebih dekat dengan PSEI UII kunjungi  https://islamic-economics.uii.ac.id/

“Kisah Inspiratif Tara Aqila Penerima Beasiswa Santri UII”

Prestasi Inspiratif Tara. UNNES Islamic Fair (UIF) UKKI 2023

Tara Aqila Humayra, Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Angkatan 2023, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia (UII)

Dalam riuh rendahnya kehidupan akademik, terdapat kisah inspiratif Tara Aqila Penerima Beasiswa Santri UII. Ya Tara Aqila Humayra, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam di UII Angkatan 2023 yang telah menorehkan jejak gemilang dalam bidang akademik dan keagamaan. Tara dikenal sebagai mahasiswi yang ceria dan berprestasi, walaupun baru semester 2, Tara Aqila membuktikan bahwa status “MABA” bukanlah halangan untuk menjadi mahasiswa yang aktif serta berprestasi sehingga mampu memotivasi banyak orang.

Prestasi Tara

Prestasi Inspiratif Tara. Biology Week Education UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Berberapa Prestasi Inspiratif dalam Setahun

Tara memperoleh apresiasi atas prestasinya dalam berbagai kompetisi baik Tingkat Universitas, Regional, maupun Nasional dalam satu semester ini. Berikut prestasi-prestasi yang telah diraihnya :

Belum dirasa cukup Tara Aqila mengakui dari jiwa ambisinya  memilki ketertarikan lain dan ingin mencoba hal baru terutamanya seperti kepenulisan serta banyak hal lainnya.

Dalam wawancara, Tara mengungkapkan bahwa prestasi yang diraihnya tak lepas dari lingkungan yang baik dan mendukung dalam proses belajar yang ia dapatkan.

“Alhamdulillah, selain dari fakultas dan program studi saya juga mendapatkan dukungan dari Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia berupa tunjangan dalam pembinaan bidang akademik, sebagai salah satu penerima beasiswa saya berkomitmen untuk bisa lebih baik dan memotivasi banyak orang sehingga itulah yang menjadi salah satu dorongan untuk saya terus berprestasi” Ungkap Tara.

Selain itu, Tara mengajak para calon mahasiswa terkhusus santri untuk mendaftar jalur PSB Beasiswa Santri yang kembali dibuka pendaftaran periode 2 mulai dari 15 Mei – 22 Juni 2024. Tara menyebutkan bahwa Beasiswa Santri memberikan banyak benefit, contohnya bebas biaya selama perkuliahan, tempat tinggal gratis di Pondok Pesantren UII, pendidikan agama serta pengembangan akademik tanpa tambahan biaya dan banyak benefit lainnya. Tara aqila mengungkapkan kesannya

“Saya senang menjadi penerima beasiswa santri karena dapat bertemu dengan banyak teman dari lintas fakultas dan prodi, ini adalah orang orang pilihan dari seluruh penjuru daerah yang disatukan sehingga teman teman saya ini sangat kompetitif namun tidak lupa juga saling supportif”, Ungkap Tara.

Informasi Beasiswa

Prestasi Tara merupakan wujud dari misi beasiswa pondok pesantren UII dengan tagline “Ikhlas Mengabdi, Ukir Prestasi, Lanjutkan Semangat Pendiri”. Sementara itu, selain PSB Beasiswa Santri, UII menawarkan berbagai jenis beasiswa lainnya seperti Beasiswa Hafiz dan Hafidzah, Beasiswa Duafa, Beasiswa Atlet & Juara Seni, dan Beasiswa KIP (Kartu Indonesia Pintar).

Seperti yang sudah dijelaskan, berbagai kesempatan beasiswa ini membuka pintu bagi mahasiswa berpotensi untuk meraih prestasi seperti Tara. Disamping itu, masing masing beasiswa mempunyai ketentuan yang berbeda-beda untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di website PSB UII/ pmb.uii.ac.id.

Tak hanya itu, Mahasiswa non-beasiswa juga dapat menjadi bagian dari komunitas Ekis UII dengan mendaftar melalui Pola Seleksi Bersama Siber Umum/Juara atau mekanisme lainnya seperti CBT (Computer-Based Test) dibuka mulai 22 April – 30 Juni 2024.

Selamat kepada Tara Aqila, semoga raihan prestasi Tingkat Nasional ini terus dikembangkan sehingga kedepannya berkesempatan untuk mendapatkan rekognisi tingkat International serta kisah inspiratif tara penerima beasiswa santri UII ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa Ekis lainnya untuk ikut berprestasi sesuai bakat dan minatnya.

Gimana Sobat Ekis? Keren bukan teman kita? Yuk, ikut berprestasi! Temukan kisah inspiratif lainnya di halaman website https://islamic-economics.uii.ac.id

Gimana? tertarik untuk ikut berprestasi ?? ikuti jejaknya dan daftarkan diri di Program Studi Ekonomi Islam UII!!

Segera gabung dengan kami dan tunggu waktunya anda bisa menjadi juara !!

Gen Z Peduli Wakaf Uang

Amalan Unik di Bulan Ramadan

Boleh enggak sih tamak? Pasti dibilang enggak boleh. Tapi di bulan Ramadan, gimana dong kalau tamak untuk meraih pahala? So pasti, sepakat boleh banget. Di bulan ibadah ini, orang-orang berlomba-lomba untuk melaksanakan ibadah sebanyak mungkin. Mengapa? Karena ibadah di bulan Ramadan pahalanya berbeda, yang pasti lebih baik dibandingkan pahala ibadah di luar bulan Ramadan. Nah, amalan unik di bulan Ramadan itu kan salah satunya berpuasa. Puasanya aja selama sebulan, keren banget. Bisa dapet banyak manfaat, pahala, dan hikmah.

Salah satu hikmah dari amalan puasa di syahrul shiyaam itu, ialah penghematan dalam konsumsi berupa makanan. Bagaimana bisa hemat? Ayo dihitung. Diasumsikan, apabila biaya seseorang untuk setiap kali makan sebesar Rp15.000,00, dan dalam sehari melakukan konsumsi buat makan sebanyak 3 kali, maka pengeluaran untuk konsumsi makan selama sebulan atau 30 hari, terakumulasi menjadi sebesar Rp1.350.000,00. Bagaimana dengan konsumsi makan di bulan Ramadan?

 

Bisakah Hemat di Bulan Ramadan?

Kebutuhan makan seorang Muslim di bulan Ramadan pasti berbeda, karena hanya mengeluarkan anggaran untuk sahur dan berbuka puasa. Artinya hanya dua kali makan dalam sehari. Jika dihitung pengeluarannya selama sebulan, maka hanya mengeluarkan Rp900.000,00. Dari hitungan tersebut maka diperoleh penghematan sebesar Rp 450.000,00 dalam satu bulan di bulan Ramadan. Besar juga ya saldonya. Lalu akan digunakan untuk apa ya? Bagi sobat gen Z, boleh jadi uang sebesar itu akan ditabung, atau mungkin dibelanjakan, atau bisa juga lho disedekahkan.

Di bulan penuh kedermawanan ini, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW telah memberikan contoh bagi kaum Muslim, yaitu bahwa di bulan Ramadan, beliau teladan umat itu, menjadi seorang hamba yang makin dermawan dalam melakukan amal kebajikan (sedekah) melebihi cepat dan luasnya hembusan angin, dibandingkan di luar bulan Ramadan.

 

Gen Z Berburu Pahala di Bulan Ramadan!

Siapa yang tidak ingin berburu pahala? Pasti dong. Bagi seorang Muslim, tidak di bulan Ramadan saja, rasionalitas konsumsinya sudah diarahkan untuk mendapatkan pahala. Apalagi di bulan syahrul mubarok ini, bulan yang penuh keberkahan, semua berharap untuk mendapatkannya. Bila perlu, bisa seintensif, seinovatif, dan seberagam mungkin untuk dapat meraih pahala dari beragam kebaikan yang mampu dilakukannya.

Bahkan terkadang perilaku seorang Muslim di bulan Ramadan sangat tidak rasional jika dipandang dari kacamata rasionalitas konvensional. Emang kenapa? Karena seorang Muslim akan berusaha lebih banyak untuk dapat berbagi kepada sesama, dalam bentuk apapun, hanya untuk mendapatkan sebanyak mungkin pahala dan ridhoNya, utamanya di bulan Ramadan.

Termasuk ketika memiliki saldo uang sebesar Rp450.000,00 tadi, karena berpuasa. Dengan menjalankan ibadah puasa, menyebabkan berkurangnya konsumsi atau makan dalam 1 hari, mengingat selama puasa aktivitas makan yang biasanya 3 kali akan berkurang menjadi 2 kali saja, yaitu pada saat sahur dan berbuka puasa. Nah selanjutnya, dalam membelanjakan uang sebesar Rp 450.000,00 itu, sebagai seorang Islamic man, pasti akan memutuskan untuk berbelanja yang terbaik, agar hartanya tersebut makin memberikan kemanfaatan dan keberkahan dalam hidupnya.

 

Sedekah itu Tabungan!

Benar sobat, menabung adalah hal baik untuk menjaga sekaligus mengantisipasi keuangan di masa mendatang. Artinya berinvestasi sekarang, untuk dipetik di masa depan. Lalu apakah sedekah juga merupakan tabungan? Benar juga! Karena, bersedekah merupakan amalan mulia yang sangat dicintai Allah SWT. Mengapa? Karena sedekah itu memberikan manfaat kepada makhluk Allah SWT yang lain, yang membutuhkan bantuan. Nah, sobat yakin kan, dengan bersedekah pasti ada pahala dan hikmahnya? Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 261, yang artinya:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Dari ayat tersebut, jelas bahwa Allah SWT pasti mengganti uang yang sudah sobat sedekahkan, bahkan dengan berlipat pahala. Jadi, sedekah itu ibarat berinvestasi juga, kan? Pastinya, jika sobat bersedekah, berarti memiliki kepedulian individu kepada khalayak sosial, yang itu sangat banyak faedahnya. Bagi sebagian orang, mungkin Rp450.000,00 itu tidak ada nilainya, namun berbeda bagi sebagian lain yang sedang membutuhkan.

 

Era Digitalisasi Wakaf Uang

Generasi muda saat ini, berada di lingkungan yang serba digital. Mau berbelanja, belajar, berkomunikasi, bahkan ketika ingin berpahala, dapat memanfaatkan kemajuan teknologi. Hanya dengan melalui handphone, serasa semua urusan dunia sudah ada di genggamannya.

Sobat gen Z, jika sobat ingin memiliki pahala yang terus mengalir walaupun sobat sudah tiada, maka bisa dengan sedekah jariyah, yaitu berwakaf uang. Wakaf uang itu orientasinya mewujudkan dana abadi umat (endowment fund), karena nilai pokok wakaf tidak boleh berkurang, adapun yang boleh disedekahkan adalah imbal hasil wakaf uangnya, yaitu profit hasil memproduktifkan aset wakaf uang yang dilakukan oleh pengelola wakaf (nazhir).

Wakaf uang itu hadir dengan berbagai kemudahan, diantaranya tidak harus menunggu kaya, dan dapat dilakukan melalui QRIS yang mudah diakses dari handphone. So, saldo Rp450.000,00 tadi sudah bisa lho untuk berwakaf. Luar biasa nih, kalau sobat gen Z sudah bisa berinvestasi buat dunia dan akhirat. Jadi nambah seru kan, karena handphone sobat gen Z dapat bermanfaat tidak hanya untuk urusan dunia, tapi juga urusan akhirat.

Lalu kapan berwakaf uang? Sekarang juga bisa. Bagus lho dimulai sejak dini. Karena, jika sobat gen Z menjadikan berwakaf uang itu sebagai gaya hidup (life style), maka kesejahteraan masyarakat dari manfaat imbal hasil wakaf uang itu, dapat segera terwujud. Nah, bergegas yuk menjadi bagian dari wakif pegiat dana abadi umat melalui wakaf uang. Gimana, keren kan? Ayo sobat gen Z, selagi ada umur, jangan ragu-ragu untuk memulai berwakaf uang.

 

Penulis : Dr. Siti Achiria, SE., MM

“PSEI UII Adakan Kuliah Praktisi Untuk Mata Kuliah Perencanaan Keuangan Islam”

Dalam era yang dipenuhi dengan dinamika keuangan modern, penting bagi mahasiswa untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang perencanaan keuangan, terutama dalam konteks syariah. Melalui Program Hibah Praktisi Mengajar, pada tanggal 16 Maret 2024 Program Studi Ekonomi Islam UII mengadakan pembukaan kegiatan kuliah praktisi untuk mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam. Kuliah pembuka digelar di Ruang GKU Dr. Sardjito Universitas Islam Indonesia dengan turut menghadirkan praktisi di bidang ahlinya yaitu Harryka Joddy P., S.Psi., CPF, IFP sebagai dosen praktisi yang akan mengajar kedepannya. Program ini diwajibkan untuk seluruh mahasiswa semester 4 serta yang mengambil mata kuliah perencanaan keuangan islam.

Program bersama dosen praktisi akan berlangsung selama semester genap tahun akademik 2023/2024. Tujuan program praktisi mengajar adalah terbangunnya Complex Problem Solving (CPS) mahasiswa PSEI melalui Project Based Learning pada Mata Kuliah Perencanaan Keuangan Islam. Dalam prosesnya, mahasiswa akan menganalisis kasus keuangan dan menyusun Book Plan Keuangan. Program diharapkan dapat membantu mahasiswa lebih memahami dan menambah wawasan yang luas tentang perencanaan keuangan dengan ahlinya yang memang bekerja dibidang financial planning.

PSEI UII Adakan Kuliah Praktisi

Dosen Pengampun mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam, Soya Sobaya, SEI., M.M menambahkan penjelasan “Kuliah praktisi ini merupakan tindak lanjut dari hasil evaluasi pembelajaran pada semester sebelumnya dimana hal ini digunakan untuk mengasah kemampuan problem solving, dan disini mahasiswa perlu dibiasakan menyelesaikan kasus keuangan yg real. Dengan hadirnya praktisi ini dapat menjadi jalan dan melengkapi teori yang disampaikan oleh dosen pengampu sehingga target pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.” ungkapnya

Selain itu, sebagai pemateri, Harryka Jody menyampaikan tujuan pembelajaran ini diharapkan mahasiswa dapat memahami prinsip prioritas dalam perencanaan keuangan syariah serta dapat menumbuhkan proses tahapan perencanaan keuangan syariah yang berorientasi pada tujuan keuangan yang berkah terkhusus untuk mahasiswa yang mengikuti program,

“Seneng banget bisa diajak kolaborasi bareng di mata kuliah Perencanaa Keuangan Syariah, karena ini saya anggap sebagai salah satu ikhitiar dakwah literasi keuangan syariah ke temen-temen mahasiswa. Dari pengalaman saya dan juga klien, masa-masa mahasiswa dan early career adalah masa pembentukan habit keuangan pertama kali terlebih bagi mereka yang merantau dari luar daerah. Apabila masa kuliah sudah dibiasakan untuk mengelola keuangan secara syariah, besar harapan setelah bekerja dan mendapat income, mereka sudah mampu mengenali kebutuhan dan keinginannya dalam mengeluarkan uang dan mencapai tujuan finansialnya kelak. Sukses selalu untuk Ekonomi Islam UII, semoga terus memberikan ilmu dan pengalaman praktek yang bermanfaat untuk best practice temen – temen mahasiswa dalam kehidupan nyata” ungkap Harryka Jody.

Pada kesempatan ini juga, salah satu mahasiswa mengaku sangat bersyukur difasilitasi program ini oleh prodi “Saya sih senang ada program ini, dapat menambah wawasan sama praktisi ahlinya tanpa mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi, karena kalau ambil kelas pak Harryka sendiri itu biayanya pasti bisa belasan juta” ungkap Yasmin salah satu mahasiswa ekis.

Melalui kolaborasi yang unik antara pengajaran akademis dan pengalaman praktis, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan mendalam tentang konsep-konsep penting tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dari mereka yang telah sukses di lapangan. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengasah keterampilan praktis mereka dan memperluas wawasan mereka tentang dunia perencanaan keuangan syariah, mempersiapkan mereka untuk menangani tantangan keuangan di dunia nyata.

Prodi Ekis Menjadi Tuan Rumah Pada Pelantikan IAEI DIY & Awards 2023

Pada tanggal 2 Maret 2024, Gedung Kuliah Umum Dr. Sardjito UII menjadi saksi momen kesyukuran penuh harapan, saat Program Studi Ekonomi Islam UII menjadi tuan rumah untuk acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) DIY dan IAEI DIY Awards 2023. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat IAEI Indonesia sekaligus Direktur Jenderal Pembendaharaan Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Bpk. Astera Primanto Bhakti pun turut hadir untuk meramaikan acara yang penuh makna ini.

IAEI sendiri  adalah sebuah organisasi yang didedikasikan untuk pengkajian, pengembangan, dan pendidikan sosialisasi ekonomi Islam yang dideklarasikan pada tanggal 3 Maret 2004 di Jakarta. Dalam kesempatan ini, Prodi Ekonomi Islam UII menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan ekonomi Islam dalam menjalin kolaborasi yang erat dengan para pemangku kepentingan di bidang ini.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., yang menyampaikan peran dan dukungan Universitas Islam Indonesia untuk perekembangan Ekonomi Islam Indonesia khususnya Yogyakarta Prof. Dr. Jaka mengucapkan

“kami di UII ini sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini karena ini sejalan dengan berdirinya UII, UII berdiri 40 hari sebelum kemerdekaan Indonesia jadi kelahiran keberadaan UII ini sudah dipikirkan oleh para pemimpin republik Indonesia terdahulu bahwa perjuangan itu tidak hanya fisik tapi diplomasi dan yang lebih penting lagi adalah menyiapkan generasi-generasi yang siap untuk melanjutkan estafet Pembangunan” Wakil Rektor UII juga menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaannya dengan diberi Amanah untuk menyediakan tempat penyelenggara acara “mudah-mudahan acara ini bisa terselenggara dengan baik sampai dilantiknya dan kedepannya semakin menebarkan manfaat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap peningkatan ilmu ekonomi islam yang bisa terimplementasikan di dalam kebijakan-kebijakan dalam masyarakat, baik itu di industri maupun di unit-unit usaha mikro lainnya” ungkap Prof. Dr. Jaka.

Acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah IAEI DIY bukan hanya sekadar acara pelantikan, tetapi juga menggarisbawahi peran penting Ekonomi Syariah dalam mengembangkan ekonomi Indonesia. Pada sambutan Ketua DPW IAEI Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Akbar Ph.D., menyoroti program program unggulan yang akan dijalankan oleh pengurus baru, serta pentingnya keterlibatan mereka dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah, ini merupakan upaya untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, karena prinsip-prinsip Ekonomi Syariah memberikan landasan yang kuat untuk keberlanjutan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

Termasuk salah satu program yang menarik yang hanya dilakukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Yogyakarta adalah IAEI DIY Awards. Oleh karena itu, Setelah pelantikan pengurus yang dipimpin oleh Bapak Astera Primanto Bhakti selesai, acara ditutup dengan tasyakuran dan penyerahan penghargaan IAEI DIY Awards 2023 yang menjadikan momen tersebut semakin memperkuat semangat kebersamaan dalam mewujudkan visi pengembangan ekonomi syariah di Yogyakarta.

Sebagai salah satu program unggulan yang hanya diadakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Yogyakarta, IAEI DIY Awards telah menjadi sorotan. Setelah rangkaian pelantikan pengurus yang dipimpin oleh Bapak Astera Primanto Bhakti selesai, acara ditutup dengan suasana tasyakuran disertai dengan penyerahan penghargaan sehingga momentum ini menghadirkan kebanggaan juga semangat yang semakin berkobar dalam mencapai visi pengembangan ekonomi syariah di Yogyakarta.

Momen pelantikan pengurus DPW IAEI DIY ini tidak hanya menjadi ajang kebanggaan, tetapi juga sebuah awal baru yang penuh harapan dalam menjalankan program-program untuk memajukan ekonomi syariah dengan dukungan dari berbagai pihak dan semangat kebersamaan yang terus menggelora, diharapkan pengurus baru dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Sejatinya Amanah tidak akan salah memilih Pundak” Selamat atas pelantikannya kepada para pengurus baru, semangat berjuang dan semoga ber-amanah dalam mengemban tugas untuk memajukan ekonomi islam indonesia khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tidak lupa, Prodi Ekonomi Islam UII pun menempati posisi beberapa penghargaan dalam IAEI DIY Awardings 2023 diantaranya:

  1. Kategori Pengelolaan Jurnal Ilmiah Berdasarkan Sinta 3,4, dan 5:

    • Pemenang: The Journal of Islamic Economics Lariba.
    • Diterima oleh: Bapak Rheyza Virgiawan, L.c, M.E., selaku Kepala Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia.
  2. Kategori Penulisan Buku Monograf atau Buku Referensi Bidang Management Pemasaran Islami:
    • Pemenang: Bapak Dr. Anton Priyo Nugroho, SE., M.M.
  3. Kategori Penulisan Artikel Jurnal Nasional Bidang Keuangan Sosial Islam:

    • Pemenang: Ibu Martini Dwi Pusparini S.H.I., M.S.I.

Pastinya ada banyak lagi kategori penghargaan lainnya yang didapatkan oleh Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia yang tentunya akan kami bahas pada artikel selanjutnya. So, Stay tune dan pastikan untuk membaca artikel selanjutnya!!.

Galeri Investasi Syariah (GIS) PSEI FIAI UII Tempati Posisi Pertama dalam Kompetisi GI BEI AWARD 2023

Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI BEI) Awards merupakan penghargaan sebagai bentuk apresiasi Kantor Perwakilan (KP) BEI regional se-Indonesia bagi Perguruan Tinggi maupun Anggota Bursa yang menjadi mitra GI BEI. GIS (Galeri Investasi Syariah) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) adalah salah satu dari mitranya.

Sertifikat GI BEI Award GIS FIAI UII 2023

GI BEI Awards 2023 diselenggarakan pada Rabu, 6 Desember 2023 lalu. Menempatkan Galeri Investasi BEI-Syariah Program Studi Ekonomi Islam UII sebagai Juara Satu Kompetisi Road to GI BEI Teraktif Kategori Pertumbuhan Transaksi dan Investor terbanyak di Regional DIY pada tahun 2023.

Bapak Adi Wicaksono, SE., MEI selaku ketua GIS FIAI UII memberikan apresiasinya atas prestasi GI BEI-S FIAI UII. Beliau mengatakan,

“Dengan pencapaian tersebut, menunjukkan GIS FIAI UII sangat diperhitungkan di provinsi DIY. GIS FIAI UII mampu untuk terus meningkatkan minat berinvestasi syariah kepada mahasiswa dan masyarakat luas. Investor di GIS FIAI UII juga merupakan investor yang aktif bertransaksi saham syariah, dengan didukung oleh proses edukasi yang tepat. Dan untuk kedepannya, GIS FIAI UII akan selalu berusaha untuk meningkatkan skill investasi yang baik kepada investor syariah di lingkungan yang lebih luas”.

Ruangan Laboratorium GIS FIAI UII

Strategi dan persiapan yang dilakukan oleh tim GIS FIAI UII yakni dengan menggencarkan sosialisasi dan edukasi pasar modal syariah di lingkungan UII. Bersama dengan Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS), GIS FIAI UII banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan investasi dan pasar modal, salah satunya adalah kajian investasi bersama BEI Yogyakarta dan Phintraco Sekuritas.

Fasilitas Meeting Space Lab. GIS FIAI UII

Galeri Investasi Syariah (GIS) FIAI UII merupakan Galeri Investasi Syariah pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 2013. Tidak hanya untuk mahasiswa UII, GIS juga dapat diakses untuk seluruh masyarakat umum. Galeri Investasi Syariah memiliki Kelompok Studi yang dibuat oleh Program Studi Ekonomi Islam bernama Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) FIAI UII.

Fasilitas Learning Space Lab. GIS FIAI UII

KSPMS dibentuk sebagai wadah untuk mahasiswa melakukan kajian, menyelenggarakan perlombaan, studi banding, penulisan artikel ilmiah tentang Pasar Modal Syariah, dan juga dapat mengikuti perlombaan kompetisi mahasiswa lainnya. Salah satu prestasi mahasiswa KSPMS yaitu berhasil menjadi Finalis 10 Besar pada acara UNY Stock Market Competition (USMC) 2023. Selain itu, GIS juga menyediakan layanan untuk mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin menjadi investor saham di pasar modal syariah.

Fasilitas Discussion Space Lab. GIS FIAI UII

Bagaimana Sobat Ekis? Tertarik menjadi investor syariah milenial? Yuk bergabung dengan keluarga besar Program Studi Ekonomi Islam UII dan kunjungi laboratorium GIS FIAI UII sekarang!

Pengen Ikut Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) dari MBKM, Tapi Masih Ragu? Eitss Daripada Ragu, Lebih Baik Simak Pengalaman Afifatun Naja Mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam UII yang Berhasil Lolos Ikut PMM 3 Muhammadiyah Bengkulu!

Di tahun 2023 ini, siapa sih yang gak tau Merdeka Belajar Kampus Merdeka, atau yang biasa dikenal dengan MBKM? Pastinya, Sobat Ekis juga udah gak asing kan dengan program – program MBKM yang banyak diikuti oleh banyak mahasiswa kini. Contohnya seperti 70 Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam yang berhasil lolos program MSIB (Magang dan Studi Independent Bersertifikat) dari MBKM.

Selain MSIB, Sobat Ekis juga berhasil lolos program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) MBKM yakni Afifatun Naja, Dinda Shafira, dan Sepia Lanope dari Ekonomi Islam angkatan 2021. Program PMM ini dibuat MBKM dengan tujuan supaya mahasiswa dapat mengeksplor & mempelajari keberagaman budaya nusantara, berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah, dan memberikan kesempatan belajar ke kampus lain di Indonesia.

Afifatun Naja membagikan pengalamannya selama mengikuti program PMM 3 di Universitas Muhammadiyah Bengkulu beberapa waktu lalu. “Dalam perjalanan ini aku menyadari akan hal penting dalam dunia perkuliahan selain menggali potensi akademis, yaitu menjalin hubungan antarbudaya. Aku juga belajar begitu banyak dari seluruh mahasiswa se-Indonesia dalam memahami indahnya perbedaan, kekayaan budaya, dan tumbuh bersama dalam keanekaragaman.”

Selain itu, Afifa juga membagikan kesannya mengikuti berbagai aktivitas di program tersebut. Seperti mengikuti kegiatan belajar mengajar; mengunjungi berbagai objek wisata lokal, situs bersejarah, tempat-tempat ibadah, lembaga adat dan lembaga sosial kemasyarakatan, serta tempat-tempat lainnya. Mengikuti program pengabdian masyarakat  dengan melakukan pengajaran di sekolah-sekolah, kunjungan ke panti asuhan dan panti jompo, pertunjukan budaya, relawan di rumah sakit. Dan yang terakhir adalah mahasiswa merefleksikan pengalaman kegiatan kebhinekaan dan inspirasi untuk memahami dan menghargai keberagaman yang dikemas melalui talk show, video dokumentasi, diskusi aktif dengan figur inspiratif daerah, dan juga permainan.

Afifa juga menambahkan, hal yang paling berkesan selama PMM menurutnya adalah ketika dapat diterima dengan baik oleh dosen dan mahasiswa UMB. Dapat bertukar ilmu, cerita, dan pengalaman dengan dosen dan juga mahasiswanya. Serta sering kali menjadi sorot utama dan contoh bagi mahasiswa internal UMB ketika berlangsungnya kegiatan belajar mengajar baik dalam menyimak materi maupun merespon. Afifa memberikan pesan untuk Sobat Ekis yang juga ingin mengikuti program MBKM seperti afifa, ataupun aktif di berbagai kegiatan.

“Halo, Sobat Ekis! Jangan takut gagal dalam melangkah ya, karena setiap langkah ke depan adalah sebuah pencapaian dan tidak ada usaha yang berujung sia-sia. Perkaya masa muda dengan pengalaman luar biasa. Pertukaran Mahasiswa Merdeka ini bukan hanya sekadar perpindahan kampus, melainkan kesempatan untuk meresapi kekayaan budaya, mengasah pemikiran, membangun toleransi, dan membentuk jaringan hubungan yang kuat”.

Gimana Sobat Ekis? Masih ragu buat ikut program – programnya MBKM? Mendingan coba aja yuk! Ikuti pengalamannya Afifa dkk, dan jadi Sobat Ekis yang berani untuk menjelajahi dunia ilmu, kebudayaan, dan keragaman nusantara! Info selengkapnya ada di pmm.kampusmerdeka.kemendikbud.go.id yaa.