Prodi Ekonomi Islam Berbagi Takjil dalam Memperingati Milad ke 15

Tepat di hari ini 5/6, Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) genap berusia 15 tahun. PSEI FIAI UII merupakan Prodi Ekonomi Islam pertama kali yang mendapatkan izin operasional dari Departemen Agama RI untuk mengeluarkan ijazah Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada tahun 2003.

Tim Berbagi Takjil milad ke 15 Prodi Ekonomi Islam

“Program Studi Ekonomi Islam Berbagi Takjil” diselenggarakan untuk memperingati milad pada tahun ini, dengan mengambil momen Ramadhan terasa sangat spesial, kegiatan ini digelar di Gedung K.H.A. Wahid Hasyim. Takjil untuk berbuka puasa dibagikan kepada seluruh civitas akademika FIAI UII, baik dari dosen, karyawan hingga mahasiswa yang sedang melaksanakan aktifitas di kampus.

Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag selaku Ketua Prodi Ekonomi Islam memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada PSEI UII dan berharap semoga kedepan PSEI semakin jaya dan memperoleh akreditasi nasional maupun internasional, Amiiin.tak hanya beliau saja, ucapan dan doa banyak dihaturkan dari khalayak civitas akademika FIAI UII, mulai dari dosen, karyawan hingga mahasiswa untuk PSEI, besar harapannya PSEI dapat memperoleh akreditasi A di tahun 2019 nanti.

Dengan cita-cita yang dicanangkan, PSEI yang didukung oleh sumber daya yang mencukupi untuk ingin mencapai visinya “Menjadi Program Studi Unggulan di Bidang Ekonomi, Keuangan dan Bisnis Islam Pada Level Asia Sebelum Tahun 2025”.

Penyerahan takjil kepada Wakil Dekan FIAI

Baarokalloh, Selamat dan sukses untuk PSEI dan seluruh pimpinan, dosen dan tendik di PSEI, semoga segera terakreditasi A, lulusannya berguna bagi agama masyarakat nusa dan bangsa,” ucap Dra. Sri Haningsih, M.Ag., selaku wakil dekan FIAI UII.

Dalam usianya yang ke 15 ini, PSEI sudah banyak meluluskan para alumninya yang berkarir di bidang akademisi, praktisi perbankan dan keuangan non bank, praktisi keuangan publik Islam dan juga menjadi pengusaha yang mempekerjakan banyak orang. “Banyak lulusan PSEI yang bekerja sesuai dengan kompetensinya, semoga barokah dan rahmatan lil’alamin, Amiiiin,” tambahnya dalam pesan singkat. (r)

Bakti Sosial Magang Forum Kajian Ekonomi Islam dan Mahasiswa PSEI angkatan 2017

Forum Kajian Ekonomi Islam (FKEI) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) adakan Bakti Sosial dan Sahur On The Road (SOTR) bertajuk “Ramadhan Euphoria Spectacular (RESPECT)”. Kegiatan ini bertemakan “Memperkukuh ukhuwah islamiyah mahasiswa Ekonomi Islam FIAI melalui kegiatan SOTR dan bakti sosial guna terwujudnya silaturahmi antar mahasiswa Ekonomi Islam dan terciptanya rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar”.  Acara yang  merupakan kerjasama antara anggota magang FKEI dan Mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2017 ini diadakan pada Sabtu. 26 Mei 2018 di Yayasan Daarul ’ilmi Sleman dan kawasan Malioboro Yogyakarta.

 

Kegiatan yang dilakukan dimulai dengan SOTR yaitu kegiatan berbagi nasi untuk masyarakat menengah ke bawah di sekitar malioboro dan sahur bersama anggota magang FKEI. Disusul siang hari kegiatan dilanjutkan dengan Bakti Sosial di yayasan Daarul ‘Ilmi sembada berupa kegiatan belajar- mengajar, pentas seni, kultum, buka bersama, dan tarawih bersama dengan anak-anak di yayasan tersebut. kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan berupa materi mahfudzot atau kata-kata mutiara dalam Bahasa Arab, Pentas seni yang ditampilkan tidak hanya penampilan dari anak-anak yayasan, melainkan juga terdapat penampilan dari panita. Panitia menampilkan acoustic dengan tema Islami yang disusul dengan acara pembagian hadiah. Para peserta nampak antusias dengan berbagai  rangkaian acara yang dilaksanakan. “Acarannya seru, Alhamdulillah walaupun hanya sehari, tetapi sangatlah berarti” ujar Muhammad Fariza selaku ketua panitia kegiatan tersebut.

Muhammad Fariza berharap agar kegiatan bakti sosial dan SOTR yang dilakukan dapat mempererat ukhuwah islamiyah antar mahasiswa ekonomi Islam angkatan 2017 dengan anak-anak di yayasan Darul ‘ilmi dan kekeluargaan tersebut dapat terus berlanjut diterapkan di antara anggota magang FKEI. “ Semoga dengan cara ini rasa keperdulian sosial mahasiswa ekonomi islam terhadap sesame semakin tinggi dengan cara berbagi apapun tidak terbatas materi saja” Pungkasnya.

 

KSPMS Ekonomi Islam UII adakan Bakti Sosial dan Sahur On The Road

Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS), Program Studi Ekonomi Islam (PSEI), Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Bakti Sosial dan Buka bersama dengan anak yatim dan Sahur On The Road (SOTR). Di bawah naungan Galeri Investasi Syariah (GIS), kegiatan bakti sosial ini dilaksanakan pada Senin 21 Mei 2018 di panti asuhan Al-Islam, Yogyakarta dengan tema “Berbagi bersama menumbuhkan jiwa sosial yang berlandaskan islam”.

Kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan berupa pemberian sembako, pakaian layak, dan barang primer lainya dari KSPMS Prodi EKonomi Islam UII serta buka bersama anak-anak yatim dan pengurus panti asuhan tersebut. kegiatan tidak cukup dengan sekedar buka bersama. Setelah melaksanakan shalat tarawih berjamaah, pengurus KSPMS mengajak anak-anak panti asuhan untuk bermain games simulasi transaksi saham Stocklab bersama-sama. anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing pengurus yang mendampingi untuk memberikan arahan cara bermain permainan tersebut. Bariah, salah satu anggota panti asuhan Al-Islam mengaku senang dengan kehadiran kakak-kakak pengurus KSPMS GIS Prodi Ekonomi Islam UII yang memberikan pengetahuan baru mengenai pasar modal syariah terutama saham syariah. “ Saya senang, karena dapat menambah pengetahuan” ujar siswi kelas MAN 2 Bantul tersebut.

Kegiatan berbagi KSPMS masih berlanjut hingga keesokan harinya. Setelah usainya kegiatan bakti sosial KSPMS GIS UII di Panti Asuhan-Al Iman, pengurus KSPMS berkumpul untuk mempersiapkan kegiatan Sahur On The Road (SOTR) yang dipersiapkan oleh pengurus secara mandiri. Pengurus KSPMS saling membantu dalam memasak hidangan yang akan dibagikan dalam kegiatan SOTR kebada warga di sekitar Malioboro Yogyakarta. Tidak perlu memakan waktu yang lama, hidangan sahur yang dibagikan di lokasi tersebut habis diserbu antusiasme warga. Rangkaian kegiatan ditutup dengan sahur bersama pengurus KSPMS GIS Prodi Ekonomi Islam di salah satu sudut tempat wisata Malioboro.

Syahdi Yusuf ketua KSPMS GIS Prodi Ekonomi Islam menyampaikan harapanya melalui program ini agar setiap pengurus KSPMS memiliki jiwa sosial yang tinggi, tetap membumi dan perduli terhadap sesama “ khairunnas anfauhum linnas, sebaik baik manusia adalah yang berguna bagi manusia lainya” ujarnya. Disamping menumbuhkan jiwa sosial, kegiatan tersebut diharapkan dapat menunjang literasi terkait pasar modal, khususnya dalam rangka melebarkan jangkauan pasar modal syariah untuk mejangkau seluruh elmen masyarakat guna memajukan pasar modal Indonesia.

Joint Scientific Discussion Prodi Ekonomi Islam UII dan Prodi Ekonomi Syariah UMM

Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) dan Program Studi Ekonomi Syari’ah (PSES) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses gelar Joint Scientific Discussion, dengan tema “Contemporary Issues on Islamic Economics” di Aula GKB IV, Lt. 9A, kampus III terpadu Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas 246 Kota Malang, Jawa Timur, Senin, (14/5).

Hadir dalam kesempatan tersebut Dr. Ahmad Djalaluddin, Lc., M.A, Ketua Program Studi Pascasarjana Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, selaku keynote speaker pada kegiatan ini. Azhar Muttaqin, M.Ag, yang merupakan Ketua Prodi Ekonomi Syariah FAI UMM, sekaligus pemateri dengan judul “Dinamisasi Perkembangan Ekonomi Islam Kontemporer”. Dan Muslikhati, ME., dengan materinya  yang berjudul “Diskursus Kontemporer Ekonomi Makro Islam di Indonesia”.

Nur Kholis, S.Ag., SEI., M.Sh. Ec., menyampaikan materi dalam agenda Joint Scientific Discussion di UMM

Nur Kholis, S.Ag., SEI., M.Sh.Ec, selaku pemateri dari PSEI FIAI UII menyampaikan materi dengan judul “Urgensi Fiqh Muamalah Maliyah dalam Pengembangan Ekonomi Islam”. Dalam makalahnya, ia menjelaskan tentang hubungan antara fiqh muamalah dan ekonomi Islam. Ia menyampaikan bahwa Fiqh muamalah adalah peraturan Islam yang berkaitan dengan hukum-hukum perniagaan, dan menjadi frame work yang sah untuk ekonomi Islam.

Sofwan Hadikusuma, Lc., ME., menyampaikan materi dalam agenda Joint Scientific Discussion di UMM

Tidak kalah menariknya, pemateri kedua Sofwan Hadikusuma Lc, MEI, menyampaikan materi dengan judul “Telaah Akad pada Transaksi Uang Elektronik”. Menurutnya Uang non tunai (cashless money) berwujud data elektronik sebagai hasil dari konversi uang tunai (cash money), yang nilainya disimpan dalam suatu media (chip atau server).

Beberapa dosen dan mahasiswa di lingkungan PSES FAI UMM juga ikut meramaikan kegiatan ini dan sangat antusias dalam mengikutinya. Hal tersebut dibuktikan dari jumlah peserta yang hadir mencapai 111 orang. (r)

KSPMS GIS Prodi Ekonomi Islam UII kunjungi BEI Yogyakarta

Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Unversitas Islam Indonesia (UII)  mengadakan kunjungan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta. Dibawah naungan Galeri Investasi Syariah (GIS) dan didampingi oleh Ketua Pengelola GIS Adi Wicaksono SEI, MEI., kunjungan tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Mei 2018 di kantor BEI Kantor Perwakilan Yogyakarta. Kegiatan kunjungan dimaksudkan untuk memperkenalkan instrumen lembaga Pasar Modal Syariah dan membekali pengetahuan mengenai Saham Syariah kepada seluruh pengurus KSPMS GIS Prodi Ekonomi Islam.

Kunjungan Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) FIAI UII ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta.

Kegiatan kunjungan terbagi menjadi dua sesi. Sesi materi pertama disampaikan oleh Agnes Sindhunita Kusumastuti selaku Senior Officer di BEI Yogyakarta. Agnes menyampaikan materi yang bertemakan “ Investasi di Pasar Modal Indonesia”. Materi ini berisikan dasar pengenalan pasar modal, pengenalan beberapa istilah investasi saham, dan pentingnya berinvestasi di pasar modal syariah. Adanya investasi didasari oleh adanya inflasi. Uang yang hanya dikumpulkan akan meningkat jumlahnya, namun nilainya akan semakin berrkurang seiring tergerus oleh inflasi. Agnes memberikan contoh dengan produk Burger Big Mac yang pada tahun 1997 seharga Rp. 4000,- sedangkan pada tahun 2017 telah meningkat menjadi Rp.32.500,-. Hal ini membuktikan dengan harga yang telah jauh berbeda, produk yang didapatkan masih sama.  Dalam berinvestasi akan mengalami kenaikan dan penurunan, namun itu adalah hal yang wajar. Saat ini perusahaan Start-up dan UKM dapat turut serta listing di BEI. Jumlah emiten yang sudah listing sendiri terdapat 576 perusahaan dan jumlah tersebut akan terus bertambah.

Agnes juga memaparkan beberapa keuntungan dalam berinvestasi saham. Diantaranya adalah Capital gain yaitu selisih harga jual dan harga beli, Corporate Action berupa dividen, bonus share dan stocksplit, dan yang terakhir ialah investor akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tidak hanya bermanfaat bagi Investor sebagai saran investasi, Pasaar modal juga bermanfaat bagi negara dengan adanya keterbukaan dan profesionalisme, iklim usaha yang sehat, memberikan sumber pembiayaan bagi pengusaha, dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Tidak hanya pengetahuan mengenai keilmuan dasar pasar modal, pada sesi kedua pengurus juga diberikan materi mengenai transaksi saham syariah yang disampaikan oleh Endah Purwaningsih perwakilan dari MNC Securities. Materi sangat relevan dengan latar belakang KSPMS yang berkomitmen untuk terus mempelajari dan mengembangkan pasar modal syariah. Endah memberikan penjelasan mengenai Syariah Online Trading System (SOTS) yangmana harus sesuai dengan prinsip Ekonomi Islam.  Melalui kunjungan ini, Seluruh pengurus KSPMS dirarapkan akan lebih memahami institusi penunjang pasar modal maupun mengenai pasar modal itu sendiri.

KSPMS Prodi Ekonomi Islam Sharing Session Personal Branding

Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) adakan sharing session Personal Branding dan pembuatan Curriculum Vitae (CV). Di bawah naungan Galeri Investasi Syariah (GIS) Kelompok studi pasar modal syariah yang sekaligus klub investasi ini biasa mengadakan kajian rutin dua minggu sekali pada setiap selasa malam yang membahas tentang pasar modal syariah. Berbeda dengan kajian – kajian sebelumnya, pada hari Selasa, 8 Mei 2018 KSPMS memberikan materi kajian mengenai bagaimana membangun personal branding dan membuat CV yang menarik. Materi kajian yang diadakan di Laboratorium GIS ini disampaikan oleh Nafis Husna Khoirunnisa mahasiswa ekonomi Islam 2015 sekaligus koordinator divisi public relation KSPMS.

Mahasiswi yang sudah beberapa kali menjadi delegasi Prodi Ekonomi Islam dalam ajang internasional ini berbagi pengalamanya dalam membuat CV yang biasa ia ajukan untuk mendaftarkan diri di berbagai kegiatan maupun organisasi. Beberapa tips yang Nafis berikan dalam membuat CV secara berurutan ialah dengan melakukan job research yaitu banyak mencari tahu tentang posisi atau bidang yang akan dilamar, mengetahui konten umum yang harus ada di dalam CV, men-design semenarik mungkin, dan mengkoreksi ulang CV tersebut. Pada kesempatan ini ia juga berbagi situs yang sering ia gunakan dalam men-design CV yaitu www.canva.com. Selanjutnya, Nafis menyampaikan materinya mengenai personal branding. Personal Branding adalah bagaimana seseorang memaksimalkan atau faham betul value dan skill yang dimiliki untuk meniti karir atau dapat juga diartikan bagamaimana seseorang dapat memasarkan diri ditengah persaingan pasar yang semakin kompetitif. Beberapa tips untuk membangun personal branding yang ia sampaikan dimulai dari mengenali potensi yang dimiliki, membangun karakter positif, menunjukkan diri, hingga mengembangkan potensi dan karakter positif tersebut. pada akhir materi ia menekankan bahwa personal branding ialah sebuah upaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan diri secara positif bukan memoles agar terlihat baik. “ Bukan pencitraan, tapi usaha yang melebur dalam kepribadian” ujar Nafis. “Membangun personal branding ini penting dalam persaingan pasar yang semakin kompetitif seperti sekarang ini” pungkasnya.

Antusiasme peserta kajian terlihat sangat baik. Terbukti dengan adanya banyak pertanyaan yang diajukan perserta untuk tahu lebih banyak mengenai materi tersebut. Peserta yang menghadiri kajian ini pun beragam dari beberapa fakultas yang berbeda yaitu; mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam, Fakultas Teknik Informatika, Fakultas Ekonomi, dan bahkan eksternal UII yaitu mahasiswa STIE YKPN dan UTY.  Materi diberikan dalam rangka membekali mahasiswa khususnya pengurus KSPMS sendiri kemampuan untuk mengembangan diri di era yang semakin kompetitif sehingga dapat mendukung pencapaian karir yang baik.

Program Studi Ekonomi Islam Rambah Dunia Internasional dengan ikuti Program SEA Teacher

PROGRAM SEA Teacher merupakan salah satu project dari Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) yang memberi peluang bagi mahasiswa prodi kependidikan dari universitas di Asia Tenggara untuk mengajar di negara-negara ASEAN. Program Studi ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) yang notabene bukan termasuk prodi kependidikan, Alhamdulillah dapat ikut serta dalam program tersebut, dengan mengirimkan 2 (dua) mahasiswanya untuk mengajar di Filipina.

Fahri Al Kahfi dan Nafis Husna Khoirunnisa adalah mahasiswa PSEI yang merupakan produk jebolan dari program SEA Teacher batch 5 yang dilaksanakan di bulan Januari hingga Februari kemaren. Tidak cukup sampai disitu, PSEI berupaya untuk terus mengembangkan bakat mahasiswa dengan berkomitmen untuk mengikuti SEA Teacher batch 6. Oleh karena itu, PSEI mengadakan Sosialisasi Program SEA Teacher kepada mahasiswa untuk menjaring mahasiswa yang ingin mengikuti jejak Fahri dan Nafis. Acara tersebut terselenggara pada hari Jum’at (27/4), di Ruang Sidang FIAI UII Gedung K.H.A Wahid Hasyim.

Herman Felani Tanjung, SS., MA., sedang memberikan materi terkait program SEA Teacher

Ikut hadir dalam acara tersebut Herman Felani Tanjung, SS., MA., selaku Koordinator UII untuk Program SEA Teacher sekaligus narasumber. Dalam materinya beliau menyampaikan bahwa UII sudah mengikuti program ini mulai dari bacth 2 yang diikuti oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia dan Prodi Pendidikan Agama Islam. “Kenapa PSEI bisa ikut serta pada batch 5?”. “Alasannya, ini adalah salah satu visi UII untuk mengenalkan identitas UII yang rahmatan lil ‘alamin, dan mengenalkan kepada mereka bahwa ekonomi Islam mempunyai solusi untuk berbagai problematika ekonomi pada saat ini”, ujarnya menjelaskan.

Dalam sharing session, Fahri dan Nafis memberikan pengalamannya saat mengikuti program SEA Teacher tersebut, mulai dari persiapan hingga adaptasi dan output yang diperoleh setelah mengikuti program. “Kalian jangan khawatir, ayo daftar, ini adalah kesempatan emas untuk dapat mengembangkan diri kalian”, ujar nafis. “Sebelum berangkat akan ada bembekalan dan pelatihan mengajar dari Prodi PAI dan Universitas”, tambahnya.

M. Fahri Al Kahfi dan Nafis Husna Khoirunnisa memberikan pengalamannya saat mengikuti program SEA Teacher di Filipina

“Modal kami nekat, dan menikmati proses yang ada”, tutur Fahri dalam sharing session. Dengan keterbatasan yang dia punya, Fahri mulai belajar bahasa Inggris, bahasa Tagalog dan kebudayaan yang ada di Filipina serta kurikulum yang ada. “Jika kalian serius ingin mengikuti program ini, maka jagalah kepercayaan yang diberikan kepada kalian”, ujar Fahri berpesan. Pasalnya, program ini di-support sepenuhnya oleh Universitas dan Prodi.

“Daftar SEKARANG atau TIDAK sama sekali”, closing statement dari Herman mengakhiri acara tersebut yang dipandu oleh Rizky Anfanni Fahmi, SEI., MSI., selaku moderator. “Terimakasih kami haturkan sebanyak-banyaknya kepada Pak Herman dan Universitas atas kesempatan yang diberikan kepada PSEI untuk dapat ikut serta dapam program SEA Teacher ini”, tutur Dr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag., selaku Ketua PSEI dalam sambutannya. Harapannya, semoga di batch-batch berikutnya PSEI dapat mengirimkan mahasiswanya yang berkualitas dan mendapat tambahan jatah kuota. (r)

KSPMS Prodi Ekonomi Islam Sharing Pentingnya Investasi Saham Syariah

Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) Galeri Investasi Syariah (GIS) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) terus berkomitmen untuk membumikan ekonomi islam melalui Pasar Modal Syariah. Salah satu upaya tersebut direalisasikan melalui kajian yang digelar pada Selasa 17 April 2018 di Ruang Micro Teaching FIAI dengan Topik  “Kenapa Kita Harus Memilih Pasar Modal Syariah?”. Kajian kali ini diisi oleh M Syahdi Yusuf mahasiswa Ekonomi Islam Angkatan 2015 selaku Ketua KSPMS GIS FIAI UII.

Syahdi memaparkan secara hukum negara investasi syariah telah memiliki hukum dan aturan yang jelas. Sebagaimana adanya peran Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah menjamin legalitasnya. Hingga saat ini sendiri sudah terdapat 566 macam saham dari berbagai emiten di pasar modal Indonesia dan dari jumlah tersebut lebih dari 80% di antaranya termasuk kategori saham syariah. Masyarakat dapat dengan mudah mencari tahu saham yang dikategorikan saham syariah dengan melihat dafar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Bertransaksi di Pasar Modal Syariah memiliki banyak keuntungan. Ketika sebuah perusahaan Initial Public Offering (IPO), otomatis perusahaan tersebut di screening tentang kesyariahanya. Sehingga daftar efek syariah tersebut adalah perusahaan yang aman di transaksikan. Syahdi juga memaparkan beberapa kriteria saham syariah yaitu; Produk harus halal (sesuai dengan ketentuan syariah) melihat mayoritas muslim di Indonesia yang mempengaruhi terus berkembangnya perusahaan tersebut karena produknya aman dari aturan agama, beban hutang maksimal 45%. Secara otomatis perusahaan yang lolos screening ini kondisi finansialnya kuat karena memiliki beban hutang yang lebih rendah dari total asetnnya, Pendapatan non halal max 10%. Angka 10 persen ini muncul karena di Indonesia sendiri lembaga-lembaga ataupun perusahaan tidak semuanya mengikuti ketentuan syariah yang berakibat perusahaan masih mendapat pendapatan dari mereka.

Saat ini investor sudah dapat menikmati kemudahan transaksi di pasar modal syariah dengan adanya SOTS (Syariah Online Trading System) yang mana sistem tersebut secara otomatis menolak saham-saham yang tidak syariah ketika menuliskan kodenya di platform. Jadi tidak susah2 mencari sekian banyak saham syariah dali 575 saham yang sudah melantai di BEI. “Hal yang paling penting dari bertransaksi saham syariah adalah selain mendapatkan gain, invertor muslim juga mendapatkan pahala dikarenakan menerapkan ketentuan agama Islam” Ujar Syahdi mengakhiri pemaparan materinya.

Program Studi Ekonomi Islam dan Yayasan Bunga Selasih Berikan Pelatihan Perawatan Jenazah Wanita

Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Yayasan Bunga Selasih Yogyakarta berikan pelatihan perawatan jenazah wanita kepada warga Dusun Brongkol, Argodadi, Sedayu, Bantul, DIY. Kegiatan tersebut dikemas dalam program Da’wah Islamiyah Program Studi Ekonomi Islam 2018 di Desa Binaan, yang merupakan bagian dari Catur Dharma UII.

Kegiatan berkala yang sudah berlangsung untuk ketiga kalinya ini dibuka secara resmi oleh Dr. Rahmani Timorita Yulianti selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam dan Purwanto selaku Sekretaris BPD Argodadi yang dalam hal ini mewakili Kepala Desa serta didampingi oleh Sugiat selaku Kepala Dusun setempat pada hari Jum’at, 13/4.

Soya Sobaya, SEI., MM sedang menyampaikan materi tentang “Adab Menghadapi Orang Sakaratul Maut”

Materi perawatan jenazah wanita dipilih berdasarkan problem yang ada yaitu perawatan jenazah wanita masih dilakukan oleh kaum pria yang notabene bukan mahromnya. Soya Sobaya, SEI., MM., pada kesempatan itu menyampaikan materi tentang “Adab menghadapi orang sakaratul maut”. Dalam hal ini ia mengajak kepada ibu-ibu warga setempat untuk mengetahui dan memahami tanda-tanda orang yang sedang sakaratul maut. “Jangan gegabah geh ibu, jika melihat orang yang sedang sakaratul maut.” tuturnya. Soya juga menceritakan pengalamannya saat menghadapi orang yang sedang sakaratul maut.

Purwanto dalam sambutannya menyampaikan harapan yang besar kepada UII untuk dapat menyelenggarakan pelatihan yang serupa di dusun lain yang ada di Desa Argodadi. “Problemnya sih sama, bahkan hampir disemua dusun perawatan jenazah wanita masih dilakukan oleh pak kyai sesepuh setempat.” ujarnya. Pasalnya, masyarakat tidak mempunyai kapasitas untuk malakukan perawatan jenazah. Berdasarkan hal tersebut, agenda dakwah islamiyah ini dapat memberikan ilmu dan wawasan kepada warga perempuan untuk dapat merawat jenazah wanita.

Praktik perawatan jenazah oleh Yayasan Bunga Selasih Yogyakarta

Di akhir sesi, Yayasan Bunga Selasih Berikan Pelatihan langsung mengenai cara merawat jenazah secara detail, mulai dari memandikan hingga mengkafaninya. “Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan ilmu dan wawasan serta kompetensi warga dalam melakukan perawatan jenazah wanita.” tutur Rahmani selaku Ketua PSEI dalam sambutannya. Warga sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut hingga diakhiri dengan sesi praktik langsung perawatan jenazah wanita yang dibimbing oleh tim dari Yayasan Bunga Selasih Yogyakarta.

Sugiat menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga atas diselenggarakannya pelatihan perawatan jenazah wanita di dusunnya. “Terimakasih kepada bapak dan ibu dosen UII yang sudah berkenan dan bersusah payah datang ke dusun kami untuk melakukan agenda semacam ini.” ujarnya. (r)

FKEI Program Studi Ekonomi Islam Adakan Sharing Session Startup Business

Departemen Islamic Entrepreneur – Forum Kajian Ekonomi Islam (FKEI) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) selenggarakan “Sharing Session Start Up Business” , yang bertempat di Ruang Micro Teaching FIAI UII, pada Kamis (13/04). Acara tersebut mendatangkan narasumber yang sangat berkompeten dibidangnya yakni Rizqi Anfanni Fahmi SEI., MSI. Yang juga termasuk dosen PSEI FIAI UII.

Para Peserta Sangat Antusias Mengikuti Acara Sharing Session Startup Business

Kegiatan sharing session tersebut tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa PSEI saja akan tetapi juga dihadiri oleh para mahasiswa FIAI dari Prodi lainnya. Acara yang sangat bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa PSEI sendiri. Pasalnya, PSEI mempunyai 3 (tiga) konsentrasi pilihan yang harus dilampaui oleh mahasiswa dalam prosen pembelajarannya, yang salah satunya yakni konsentrasi Bisnis Islam.

Oleh karena itu, acara semacam ini menjadi wadah mahasiswa untuk sharing di luar kelas dan mengkaji ilmu lebih dalam lagi terkait tema-tema tertentu yang mungkin tidak dibahasa secara eksplisit di dalam perkuliahan, seperti tema kajian pada kali ini. Rizqi Anfanni Fahmi  selaku narasumber menyatakan, Berbisnis adalah kemampuan dalam menjual produk, ketika dalam tahapan penjualan produk saat berbisnis, maka di situlah jiwa kewirausahaan akan teruji.

Dalam hal ini kiat-kiat tentang berbisnis dan berjiwa wirausaha tidak akan ditemukan didalam kelas. Oleh karena itu, kajian-kajian seperti ini dapat menumbuhkan keilmuan mahasiswa dan menggali potensi mahasiswa yang masih terpendam. Para peserta sangat begitu antusias mengikuti acara tersebut, ditandai banyaknya para peserta yang aktif bertanya untuk mengetahui lebih dalam terkait bisnis rintisan yang menjadi tema pembahasan.

Pada kesempatan kali ini, Rizki Anfanni Fahmi menjelaskan tentang karakteristik  perusahaan Start Up, perbedaan antara start up dan Small Business (UMKM), dan mengupas tentang salah satu contoh Start Up yang disebut paling sukses hingga kini yaitu Grab, GO-JEK, Uber, dan E-Commerce. Menurutnya, hadirnya Start Up E-Commerce juga memangkas kebutuhan orang untuk membeli barang sehingga tidak perlu repot datang langsung ke tempatnya untuk membeli barang. (r)