“Saham dan Reksa Dana Saham, Mana Yang Lebih Mudah?”
Saat ini, investasi menjadi cara favorit banyak orang terutama para mahasiswa tak terkecuali Sobat Ekis untuk menyimpan uang dengan benefit tambahan. Karena Investasi dinilai lebih menguntungkan daripada sekadar menyimpan uang ke bank. Salah satu contohnya yakni masyarakat berlomba – lomba untuk membeli saham nikel yang sedang naik daun, karena dinilai sangat menguntungkan. Kenapa bisa begitu?
Karena dengan berinvestasi, kita bisa mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat dari uang yang kita simpan dengan memilih instrumen investasi yang tepat. Memilih instrumen investasi atau jenis investasi yang tepat merupakan salah satu hal paling penting dalam kegiatan investasi.
Pemilihan instrumen investasi ini bisa berdasarkan kepribadian, kebutuhan, tujuan keuangan, dan kondisi finansial Sobat Ekis. Saat ini, ada 2 jenis instrumen investasi yang paling banyak digunakan untuk berinvestasi yaitu saham dan reksa dana.
Sekilas Tentang Saham dan Reksa Dana Saham
Meski terkesan sama, namun keduanya ini sangat jauh berbeda. Saham merupakan bukti kepemilikan yang sah atas suatu badan usaha atau perusahaan tertentu. Sehingga, ketika ingin berinvestasi saham penting untuk memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan perusahaan, pasar, hingga kondisi perekonomian saat ini.
Sementara reksa dana saham cenderung lebih simpel. Dimana reksa dana merupakan wadah yang menjadi tempat menghimpun dana investor. Yang nantinya, dana tersebut akan dikelola sedemikian rupa oleh pihak manajer investasi agar memperoleh keuntungan. Sehingga, investor tidak perlu repot memikirkan saham apa yang menguntungkan untuk dibeli dan bagaimana menjualnya. Karena semuanya akan diatur oleh manajer investasi.
Perbedaan Saham dan Reksa Dana Saham yang Harus Sobat Ekis Ketahui
Walaupun sama-sama berada di pasar modal, tetapi terdapat perbedaan antara saham dan reksa dana saham. Apa sajakah itu?
SAHAM |
PERBEDAAN |
REKSA DANA SAHAM |
Investor bebas membeli saham apapun yang diinginkan karena dana dikelola langsung oleh investor. |
Memilih Saham |
Dana yang diberikan investor ke perusahaan asset management, maka dana akan menjadi tanggung jawab manajer investasi. Oleh karena itu, investor tidak ikut andil dalam proses pemilihan saham. |
Untuk saham, modal yang harus dikeluarkan di awal cukup besar. |
Setoran Awal |
Di reksa dana, setoran awal bisa dimulai dari puluhan ribu rupiah. |
Modal sepenuhnya dikelola oleh investor. |
Pengelolaan Dana |
Investasi reksa dana dikelola oleh ahli yang disebut sebagai manajer investasi. |
Tingkat risiko investasi saham lebih tinggi dibandingkan reksa dana. Terutama untuk investor pemula. |
Tingkat Resiko |
Resiko lebih rendah dibandingkan investasi saham langsung, karena dana investor dikelola oleh manajer investasi yang sudah ahli dan berpengalaman dalam mengelola investasi. |
Saat membeli saham, investor hanya perlu melakukan pembelian melalui bursa/pihak ketiga dan beberapa saat kemudian saham sudah dalam kepemilikan investor. |
Proses Pembelian Aset |
Proses pembelian reksa dana lebih panjang daripada saham. Setelah membeli reksa dana ke APERD, investor akan dihubungkan ke Manajer Investasi dan bank kustodian. |
Saham merujuk pada bagian kepemilikan suatu aset atau perusahaan, sehingga saat beli saham, Investor akan mendapat hak milik dengan keuntungan berupa dividen. |
Objek yang Dibeli |
Investor yang menanamkan modal pada reksa dana, bentuk investasinya akan berwujud beragam instrumen, seperti surat utang, obligasi, deposito, dan sebagainya. |
Investasi saham memang dikenal dapat memberikan potensi imbal hasil yang sangat besar. |
Return/Keuntungan |
Karena diatur oleh perusahaan asset manajemen, maka investor akan dikenakan fee setiap melakukan penarikan dana yang besarnya tergantung dari negosiasi antara kedua belah pihak. |
Dikenakan pajak final sebesar 0,1 persen dari nilai penjualan saham yang sudah termasuk dalam biaya penjualan. |
Pajak Investasi |
Reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang tidak dikenakan pajak. |
Karena investasi saham dikelola langsung oleh investor tanpa pihak ketiga, maka saat pencairan dana tidak akan membutuhkan waktu lama sampai dana masuk ke rekening investor. |
Proses Pencairan Dana |
Untuk pencairan reksa dana, proses dana masuk ke rekening akan membutuhkan waktu karena menggunakan manajer investasi. Biasanya prosesnya sekitar lima hari kerja. |
Untuk membeli saham, bisa melakukannya langsung via bursa efek atau aplikasi pihak ketiga. |
Pihak Penjual Instrumen |
Jika ingin membeli produk reksa dana, investor perlu melewati APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana). |
Jadi, walaupun sama – sama membeli saham, tetapi membeli saham secara langsung dengan melalui reksa dana itu adalah dua hal yang berbeda jauh ya Sobat Ekis. Sehingga, ini bisa menjadi gambaran jika Sobat Ekis ingin masuk ke dunia investasi saham dari sekarang.
Keuntungan Investasi Saham dan Reksa Dana Saham
Baik investasi saham secara langsung ataupun melalui reksa dana saham, dua – duanya sama – sama memiliki keuntungan. Keuntungan investasi saham secara langsung yakni investasi saham bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, bersifat transparan dan likuid, pergerakan saham mengikuti laju inflasi, bisa menjadi investasi berjangka panjang, serta aman dan diawasi oleh lembaga resmi OJK.
Sedangkan jika menggunakan reksa dana saham, keuntungan yang diperoleh seperti mendapatkan imbal hasil yang cukup tinggi, mendapat dukungan investasi dari manajer investasi, bersih dari pajak., dan yang paling penting adalah fleksibel.
Saham dan Reksa Dana Saham, Mana Yang Lebih Mudah?
Menurut dosen konsentrasi Keuangan dan Perbankan Islam (K1) Program Studi Ekonomi Islam (PSEI), Bapak Dr. Nur Kholis, SEI., M.Sh.Ec mengatakan,
“Untuk konteks saat ini, semuanya mudah karena sudah serba digital dan hanya menggunakan HP saja Sobat Ekis dapat dengan mudah mendapatkan ilmu dan juga akses untuk berinvestasi secara langsung. Antara investasi saham dan reksa dana saham, yang lebih mudah dilakukan oleh Sobat Ekis saat ini yakni investasi saham di sektor keuangan, karena Sobat Ekis dapat belajar terkait investasi saham secara langsung dengan langsung terjun ke pasar modal.”
Sobat Ekis dapat memilih ingin berinvestasi saham secara langsung maupun reksa dana sesuai dengan kebutuhan, pengetahuan, dan kondisi finansial Sobat Ekis. Yang terpenting sebelum mulai membeli saham, Sobat Ekis perlu memahami dan memilih jenis investasi yang tepat sesuai dengan kemampuan Sobat Ekis semua. Sehingga, Sobat Ekis dapat meminimalisir resiko dan rugi dalam berinvestasi.
Bagi Sobat Ekis yang berminat untuk mendalami pasar modal terkhusus dunia investasi, Sobat Ekis dapat mengambil peminatan Keuangan dan Perbankan Islam (K1) dan mengambil mata kuliah Pasar Modal Syariah, Praktikum Pasar Modal Syariah, dan juga Analisis Investasi dan Portofolio. Selain itu, Sobat Ekis juga dapat bergabung dengan Kelompok Studi Pasar Modal Syariah (KSPMS) FIAI untuk belajar investasi dan trading saham secara langsung, Sobat Ekis juga dapat membuka rekening saham dan dibimbing oleh berbagai pemateri agar tidak salah dalam melakukan investasi dengan mengikuti berbagai kajian investasi yang diadakan oleh KSPMS FIAI.
Hal yang perlu diperhatikan Sobat Ekis dalam berinvestasi yaitu kerugian bukan hanya dikarenakan perkembangan investasi menurun saja, tapi kerugian juga bisa datang karena investor tidak memahami jenis investasi yang dipilih. Untuk itu, agar hal ini tidak terjadi, pahami terlebih dahulu instrumen keuangan yg tepat sesuai dengan tujuan keuangan Sobat Ekis. Ini dapat Sobat Ekis pelajari di mata kuliah Perencanaan Keuangan Islam.
Semoga Sobat Ekis dapat menjadi investor yang baik bukan hanya dalam hal teori namun juga dalam praktik, Aamiin yaa robbal’alamiin.