“Tips and Trick Mengerjakan UAS ala Mahasiswi Peraih Pin Emas”

 

Hasya Mazaya Lathifah, S.E, seorang mahasiswi Ekonomi Islam peraih pin emas periode wisuda VI Tahun Ajaran 2021/2022 membagikan tips and trick mengerjakan UAS untuk mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam kesempatan interview pada Sabtu, 24 Desember 2022 lalu.

Ujian Akhir Semester atau yang biasa dikenal dengan istilah UAS adalah ujian yang berada pada akhir semester yang menjadi penentu untuk IPK mahasiswa, atau Indeks Prestasi Kumulatif. Hal ini dikarenakan UAS menjadi salah satu persentase terbesar* dalam menentukan nilai akhir IPK. UAS ini terkenal dengan kesulitan atau kerumitan pengerjaannya dibandingkan dengan UTS ataupun ujian lainnya, oleh karena itu perlunya persiapan yang matang untuk menghadapi UAS agar nilai yang diraihpun memuaskan.

Hal – hal yang perlu dipersiapkan mahasiswa Ekonomi Islam sebelum menghadapi UAS menurut Hasya adalah :

  1. Menyiapkan Catatan

Menyiapkan catatan dari hasil pembelajaran satu semester adalah hal wajib yang perlu dilakukan sebelum menghadapi UAS. Dengan cara meringkas, membuat rangkuman, atau membuat folder catatan yang lebih rapi agar lebih mudah untuk dibaca.

  1. Review Materi yang Diberikan Dosen

Review materi dari PPT dosen juga bisa membantu mahasiswa sebelum menghadapi UAS dan bisa juga dihighlight bagian – bagian yang pentingnya aja, supaya tidak terlalu banyak. Selain review materi, perlu juga memahami isi dari keseluruhan materi supaya tidak ada yang tertukar atau salah paham.

  1. Belajar Soal – soal UAS Sebelumnya

Belajar soal – soal UAS sebelumnya juga bisa sangat membantu supaya mengerjakan UAS jadi tidak terlalu sulit. Ini biasanya dilakukan dengan cara meminta soal UAS tahun sebelumnya ke kaka tingkat untuk dipelajari.

  1. Mencari Referensi Tambahan

Mencari referensi tambahan dengan meminjam atau membaca buku perpustakaan UII, membeli buku – buku yang direkomendasikan dosen, dan mengerjakan beberapa contoh soal atau kuis yang pernah diberikan dosen juga bisa sangat membantu untuk mengetahui gambaran soal – soal UAS yang akan keluar.

  1. Persiapkan Dari Jauh – Jauh Hari

Semua persiapan – persiapan di atas, ada baiknya jika dilakukan jauh – jauh hari sebelum UAS. Karena jika menggunakan SKS (Sistem Kebut Semalam) itu justru bisa membuat badan menjadi lebih lelah dan mengantuk keesokan harinya dikarenakan belajar yang baru dimulai sehari sebelumnya.

 

 

Selain hal – hal yang perlu dipersiapkan sebelum UAS. Ada juga tips and trick mengerjakan UAS dari Hasya supaya mahasiswa Ekonomi Islam bisa mendapatkan IPK sempurna. Yuk simak tips and trick mengerjakan UAS ala mahasiswi Ekonomi Islam peraih pin emas di bawah ini:

  1. Jangan lupa berdoa
  2. Baca dan pahami soalnya dengan teliti
  3. Memberikan jawaban yang padat, jelas, dan sesuai dengan soal yang diberikan
  4. Memberikan kesimpulan di akhir jawaban hitungan dengan jelas
  5. Harus percaya diri dengan apa yang sudah dipelajari
  6. Jangan sampai ada soal yang terlewatkan

Senada dengan tips Hasya sebagai mahasiswa, Bapak Fajar Fandi selaku dosen Program Studi Ekonomi Islam juga memberikan tips and trick untuk mahasiswa yang akan menghadapi UAS agar berjalan dengan lancar, seperti:

  1. Cek jadwal ujian, pastikan waktu, dan metode pelaksanaan UAS.
  2. Pahami materi dosen dengan baik dengan belajar sendiri maupun diskusi bersama teman.
  3. Simulasi Q n A dengan teman terkait materi – materi yang sudah diberikan dosen.
  4. Siapkan suplemen, serta istirahat yang cukup selama masa UAS.
  5. Mengerjakan soal dengan tenang, tidak panik, dan selesaikan sesuai petunjuk.

Setelah mendapatkan tips and trick yang harus dilakukan sebelum dan saat UAS, menurut Hasya adapula hal – hal yang jangan dilakukan baik sebelum ataupun saat UAS ini berlangsung, seperti belajar dengan tergesa – gesa karena menggunakan Sistem Kebut Semalam, karena ini bisa membuat mahasiswa justru begadang, sehingga waktu istirahat menjadi lebih sedikit. Dengan belajar yang tergesa – gesa, justru ini bisa membuat mahasiswa mengantuk saat mengerjakan ujian keesokan harinya, dan berakhir dengan tidak bisa maksimal mengerjakan UAS.

Selain itu, yang tidak boleh dilakukan saat melaksanakan UAS adalah mencontek atau bertanya ke orang lain, walaupun mahasiswa memang sudah biasa melihat kondisi yang seperti itu, alangkah baiknya mengerjakan UAS dengan rasa percaya diri dengan apa yang sudah dipelajari. Karena berapapun hasilnya, jika mengerjakan secara mandiri itu bisa membawa kebanggaan tersendiri karena sudah mampu berjuang dengan tidak melakukan hal – hal yang dilarang.

Pada akhir interview, Hasya menyampaikan untuk seluruh mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam UII untuk tidak pilih – pilih terhadap mata kuliah yang digemari ataupun tidak disukai, seluruh mata kuliah yang diujiankan harus dipersiapkan dengan matang dan diisi dengan sepenuh hati. Karena pada dasarnya IPK adalah indeks prestasi dari hasil kumulatif seluruh mata kuliah yang telah ditempuh. Jadi, ada baiknya untuk tidak menyepelekan mata kuliah atau dosen pengajar yang tidak disukai. Karena pada akhirnya, seluruh nilai mata kuliah ini akan dihitung, jika ada satu saja mata kuliah yang nilainya C maka akan berdampak pada hasil IPK keseluruhan satu semester.

Tidak disarankan untuk lebih memilih remedial karena selain menghabiskan waktu liburan dengan mengerjakan kembali soal – soal ujian, tetapi mahasiswa juga perlu membayar remedial dan itu justru lebih merugikan dibandingkan harus belajar dari jauh – jauh hari untuk persiapan menghadapi UAS. “Jangan sampai menyesal di akhir” tutup Hasya untuk seluruh mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam UII yang sedang berjuang untuk menghadapi UAS tahun ini.

 

*Sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) antara mahasiswa dan dosen