Kuliah Umum: Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Pasca Pandemi

Program Studi Ekonomi Islam (PSEI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan kuliah umum pada Rabu, 13 Juli 2022 dengan mengundang tiga narasumber yaitu Bapak Zein Muttaqin (Ph.D Cand)  yang merupakan Dosen Prodi Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia, Bapak Firmansyah Shidiq Wardhana, MBA (Senior Business Development and Strategy Manager ALAMI Institute) dan Bapak Prima Hadi Putra, MCom (Direktur Business Operation Support Dompet Dhuafa Republika).

Kuliah umum ini bertema “Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Pasca Pandemi” yang dilaksanakan di Ruang Auditorium lantai 4 Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Dalam konteks Ekonomi Syariah, digitalisasi membawa beragam manfaat berupa manajemen rantai pasok yang lebih baik. Selain itu, digitalisasi juga akan meningkatkan daya saing Lembaga keuangan Islam terhadap Lembaga keuangan konvensional. Melihat transformasi ekosistem ekonomi yang terjadi saat ini, maka proses digitalisasi dari ekonomi syariah adalah sebuah urgensi. Untuk itulah Program Studi Ekonomi Islam JSI FIAI UII menginisiasi untuk menyelenggarakan diskusi antara para praktisi dan akademisi melalui kuliah umum ini yang diketuai oleh Bapak Rizqi Anfanni Fahmi, S.E.I., MSI.

Adapun tiga tujuan utama dari pelaksanaan kuliah umum ini yaitu untuk memperkaya khazanah keilmuan bagi civitas akademika di Program Studi Ekonomi Islam JSI FIAI UII khususnya mahasiswa, memberikan insight terkait urgensi dan perkembangan digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia baik di sektor komersil maupun sektor keuangan sosial Islam serta mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan visioner sebagai sumberdaya potensial dalam pengembangan digitalisasi ekonomi dan keuangan syariah.

Dalam pelaksanaan kuliah umum ini terdapat beberapa agenda. Pertama, pembukaan acara yang dipandu oleh Ibu Shinta Dewi, S.Ak sebagai MC. Kedua, pembacaan ayat suci al-Quran oleh Hudi Vandroi sebagai Qori. Ketiga, menyanyikan lagu Indonesia raya dan Hymne UII yang dipandu oleh Seiga Khuzaema, S.E. Keempat sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., sebagai wakil rektor bidang pengembangan akademik dan riset, Bapak Prima Hadi Putra, MCom sebagai perwakilan dari dompet dhuafa, Firmansyah Shidiq Wardhana, MBA sebagai perwakilan dari hijra Bank. Kelima, acara seremonial (serah terima dokumen MOU dan foto bersama) dipandu oleh MC. Keenam, penyampaian materi kuliah umum oleh tiga narasumber dipandu Bapak Muhammad Iqbal, S.E.I., MSI sebagai moderator. Kelima, sesi diskusi antara seluruh peserta dengan narasumber dan dilanjutkan penutupan acara.

“Semenjak pandemi, transformasi digital ekonomi dan keuangan syariah naik lima kali lipat salah satunya yakni dompet dhuafa, dimana filantropi Islam ini lahir dari kerelawanan. Melihat kondisi saat ini, rata-rata masyarakat Indonesia sudah menggunakan internet. Hal itu merupakan sebuah potensi digital yang insya Allah menjadi solusi bagi masyarakat yang belum bisa mengakses bantuan karena belum terkoneksi internet. Harapannya dengan terkoneksinya internet maka banyak masyarakat yang bisa mengakses bantuan.” Ungkap Bapak Prima Hadi Putra, Mcom (Rabu, 13/07).

Selanjutnya Bapak Firmansyah Shidiq Wardhana, MBA sebagai perwakilan dari hijra Bank juga menyampaikan bahwa fintech syariah merupakan teknologi keuangan yang mana prinsip-prinsip didalamnya berdasarkan dengan prinsip keuangan syariah. “Transformasi digital merupakan suatu perjalanan yang memerlukan waktu, salah satu untuk mempercepat transformasi digital yakni dengan mengambil talent yang mampu berkontribusi langsung terhadap perkembangan teknologi keuangan berbasis syariah.” Ungkapnya (Rabu, 13/07).

Bapak Zein Muttaqin juga melengkapi pembahasan yang disampaikan dari dua materi sebelumnya. “Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat jadi lebih teredukasi dengan banyaknya seminar-seminar yang dilaksanakan melalui zoom dan platform-platform untuk menyalurkan uang. Dengan begitu transaksi menjadi lebih mudah.” Ungkapnya (Rabu, 13/07).